Jepara (ANTARA) - Seorang nelayan asal Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dinyatakan hilang saat melaut di Perairan Jepara, sedangkan perahunya berhasil ditarik ke daratan oleh nelayan setempat, Senin.

Kepala Desa Kedungmalang, Kecamatan Kedung Fahrur Rozikin di Jepara, Senin, membenarkan bahwa nelayan yang dikabarkan hilang merupakan warganya yang bernama Nor Rohmad warga Desa Kedungmalang RT 05 RW 03.

Peristiwa hilangnya korban, kata dia, belum bisa dipastikan pukul berapa, sedangkan perahunya yang ditemukan nelayan dalam kondisi kosong tanpa ada korban dan berhasil ditarik ke tepian sekitar pukul 12.00 WIB.

Korban pergi melaut, katanya, mulai Senin (1/7) pukul 05.00 WIB seorang diri dan lokasi ditemukannya perahu korban juga masih di perairan Kedung.

Baca juga: Wisatawan asal Bogor tenggelam di Pantai Karanghawu Sukabumi

Untuk saat ini, lanjut dia, sedang dilakukan pencarian oleh sejumlah pihak terkait, mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara hingga sejumlah pihak terkait.

Terkait dengan cuaca laut, katanya, cukup mendukung untuk melaut karena tidak memasuki musim baratan sehingga gelombang tidak tinggi.

Sementara itu, Kepala Kantor UPP Kelas III Jepara Trijoto mengungkapkan berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Semarang untuk cuaca hari ini (6/8) untuk wilayah perairan Kepulauan Karimunjawa ketinggian gelombang lautnya bisa mencapai 1,5 meter dengan kecepatan angin antara 8-10 knot.

Baca juga: 17 wisatawan tenggelam di Laut Selatan Sukabumi berhasil diselamatkan

Sementara untuk laut jawa ketinggian gelombangnya bisa mencapai 2,5 meter dengan kecepatan angin 10-25 knot dan perairan utara Jateng ketinggian gelombangnya bisa mencapai 1,25 meter dengan kecepatan angin 4-10 knot.

"Artinya, masih aman untuk nelayan yang melakukan aktivitas melaut," ujarnya.

Baca juga: Lima orang tewas terseret ombak di Katibung Lampung Selatan

Meskipun demikian, kata dia, nelayan tetap harus waspada, mengingat keamanan selama melaut juga dipengaruhi oleh kondisi perahu nelayan.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019