IPKM makin baik usia harapan hidup naik
Jakarta (ANTARA) - Masyarakat Bali berpotensi memiliki umur yang lebih panjang dibandingkan dengan masyarakat daerah lain dikarenakan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM)-nya yang paling tinggi di Indonesia.

Berdasarkan data IPKM 2018 yang dirilis oleh Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin, angka IPKM Provinsi Bali merupakan yang tertinggi di Indonesia lantaran banyak indikator kesehatan yang menunjukkan peningkatan.

Sementara dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Balitbang Kesehatan Kemenkes menunjukkan bahwa angka IPKM yang tinggi berkolerasi dengan angka harapan hidup yang tinggi.

"Hasil menunjukkan korelasi kalau positif ada hubungan, IPKM makin baik usia harapan hidup naik," kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek.

Provinsi Bali menjadi wilayah yang memiliki Indeks Pembangunan Kesehatan Manusia (IPKM) paling tinggi sementara Papua menjadi yang terendah di antara provinsi lainnya di Indonesia.

Data IPKM 2018 yang diluncurkan oleh Balitbang Kemenkes secara umum menunjukkan peningkatan nasional pada pembangunan kesehatan manusia dibandingkan IPKM tahun 2013.

IPKM Indonesia secara nasional pada 2013 di angka 0,5404 menjadi naik pada 2019 di angka 0,6087.

IPKM dihasilkan dari penilaian 30 indikator yang masuk dalam tujuh subindeks penilaian tiap provinsi, yaitu kesehatan balita, kesehatan reproduksi, perilaku kesehatan, pelayanan kesehatan, penyakit tidak menular, penyakit menular, pelayanan kesehatan, dan kesehatan lingkungan.

Bali menjadi provinsi dengan IPKM tertinggi karena dinilai sudah memiliki infrastruktur kesehataan yang baik, termasuk dari sisi kesehatan lingkungan dan cakupan imunisasi.

"Makin lingkungan kita baik, kesehatan lingkungannya, air bersih dan sanitasi, kalau semua baik hidup kita lebih sehat, semakin kita sehat makin panjang usia kita," kata Nila.


Baca juga: Indeks pembangunan kesehatan: Bali tertinggi Papua terendah
Baca juga: WHO: China lampaui Amerika dalam aspek harapan hidup sehat

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019