London (ANTARA) - Inggris pada Senin (22/7) menunda keputusan soal apakah Huawei akan dilibatkan dalam pembangunan jaringan seluler 5G generasi baru di negara itu.

Keputusan ditunda sampai Inggris mendapatkan gambaran yang jelas soal dampak dari langkah yang diambil Amerika Serikat terhadap perusahaan China tersebut.

"Langkah-langkah ini kemungkinan menimbulkan dampak pada ketersediaan dan keandalan produk-produk Huawei, demikian pula dengan dampak-dampak pasar lainnya, jadi ini berhubungan dengan pertimbangan dan menentukan pelibatan Huawei dalam jaringan tersebut," kata Menteri Digital Inggris Jeremy Wright kepada parlemen.

Sampai posisi AS lebih jelas, Inggris menganggap saat ini tidak tepat untuk mengambil keputusan soal Huawei, namun akan melakukannya sesegera mungkin.

Huawei, yang adalah perusahaan terbesar di dunia pembuat peralatan telekomunikasi, berada di pusat pergulatan geopolitik antara China dan Amerika Serikat.

AS telah mengeluarkan ancaman akan menghentikan pertukaran intelijen dengan negara-negara sekutunya yang menggunakan perangkat Huawei. Menurut AS, Huawei bisa digunakan China untuk melakukan pemata-mataan.

Baca juga: Menteri: Inggris belum buat keputusan mengenai jaringan 5G Huawei

Pemerintah Trump pada Mei memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam, dengan alasan membahayakan keamanan nasional, serta melarang perusahaan-perusahaan AS pembuat mikrocip dan perangkat lunak untuk mengalirkan pasokan bagi perusahaan China tersebut.

Sementara itu, China telah memperingatkan Inggris bahwa sektor penanaman modal dan perdagangan bisa rugi jika Huawei tidak diikutsertakan dalam pembangunan jaringan 5G.

Dewan Keamanan Nasional Inggris di bawah pimpinan Perdana Menteri Theresa Inggris, yang baru turun dari jabatannya, membahas masalah tersebut pada April. Saat itu, Dewan memutuskan Huawei tidak diikutsertakan dalam rencana bagian-bagian penting jaringan 5G tapi diberi akses terbatas untuk bagian-bagian yang tidak terlalu sensitif.

Keputusan akhir tadinya akan dimasukkan ke dalam kajian yang dikeluarkan Wright pada Senin menyangkut rantai pasokan telekomunikasi. Namun, pengunduran diri Theresa May telah membuat proses tersebut terhenti.

May diperkirakan akan menyerahkan jabatan sebagai perdana menteri kepada penggantinya pada Rabu (24/7).

Sumber: Reuters

Baca juga: Pelanggan 5G diprediksi tembus 1,9 miliar pada 2024

Baca juga: Mitos dan fakta seputar jaringan 5G

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019