Manado (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Manado memberikan edukasi kepada masyarakat dalam mewaspadai, mengantisipasi, mencegah terhadap Narkoba jenis baru.

Kepala BNN Kota Manado AKBP Eliasar Sopacoly, di Manado, Rabu, mengatakan berdasarkan data hasil penelitian tahun 2018 badan, organisasi dunia dari United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC), bahwa pada tahun 2009-2017 telah terdeteksi 803 NPS (New Psychoactive Substances) beredar di dunia.

"Ini yang dilaporkan oleh sekitar 111 negara," katanya.

Ia mengatakan dari jumlah itu sekitar 74 jenis NPS di antaranya beredar di Indonesia.

Dari ke-74 NPS tersebut, yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 20 tahun 2018 tanggal 3 Juli 2018 sebanyak 66 jenis dan yang belum diatur dalam peraturan menteri kesehatan sebanyak delapan jenis.

Baca juga: Pencegahan narkotika di lingkungan pendidikan kurang terapkan Inpres

Baca juga: Bupati Batang ingatkan pemuda tidak terjerumus Narkoba

Baca juga: Pemprov Sumsel dukung BNN galakkan P4GN di kalangan milenial


Beberapa jenis narkotika baru tersebut antara lain Pil Diamond dan Ekstasi Pink berlogo Mahkota.

Selain itu ada narkotika jenis Yaba, Vape jam yang dijadikan aplikator Sabu.

"Adanya narkotika jenis baru tersebut merupakan tanda awas bagi kita dan ini bisa muncul di Manado, Sulawesi Utara," katanya.

Ia mengatakan dalam upaya mencegah Narkotika jenis baru itu, pihaknya melakukan berbagai langkah untuk menyampaikan kepada masyarakat luas supaya bisa mewaspadainya.

Dalam mewaspadainya, dilakukan edukasi informasi melalui mitra kerja seperti LSM, media, sekolah-sekolah dan komunitas-komunitas tertentu.

Selain itu bermitra dengan tokoh-tokoh agama, untuk dapat menyampaikan dan mengingatkan tentang bahaya narkoba kepada umat atau jemaah.

Melalui upaya ini, BNN Kota Manado bersinergi dengan berbagai pihak dalam upaya Pencegahan Pemberantasaan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

Pewarta: Jorie MR Darondo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019