Jakarta (ANTARA) - Kemitraan strategis antara ASEAN dan Rusia sebagai salah satu negara mitra wicara telah menunjukkan perkembangan hubungan yang baik, salah satunya di bidang perdagangan yang nilainya meningkat menjadi 19,8 miliar dolar AS atau setara Rp267 triliun pada 2018.

Dipimpin Indonesia selaku koordinator kemitraan ASEAN-Rusia, perkembangan hubungan ASEAN dan Rusia itu dibahas dalam salah satu rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN dan Mitra Wicara ASEAN (AMM/PMC) di Bangkok, Thailand, Rabu (31/7).

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memimpin pertemuan tersebut.

“Di bidang ekonomi kita mencatat satu kenaikan yang cukup signifikan, yakni perdagangan antara ASEAN dan Rusia yang meningkat 18 persen dibandingkan tahun 2017. Ini berarti Rusia adalah mitra dagang terbesar ke-8 bagi ASEAN,” kata Menlu Retno dalam taklimat media di Bangkok, seperti disampaikan Kemlu RI, Kamis.

Baca juga: Indonesia tegaskan dukungan bagi Timor Leste jadi anggota ASEAN

Perkembangan hubungan ASEAN-Rusia juga disebut Retno “naik kelas” menjadi kemitraan strategis.

Dalam kerangka kemitraan tersebut, sebanyak 79 dari total 139 rencana aksi yang disepakati ASEAN dan Rusia untuk periode 2016-2020 telah diimplementasikan.

Di bidang politik dan keamanan, kedua pihak juga menekankan pentingnya kerja sama untuk penanganan kejahatan siber, peredaran obat-obatan ilegal dan penanggulangan terorisme.

Baca juga: Indonesia-Vietnam dorong penyelesaian delimitasi ZEE

ASEAN dan Rusia akan terus meningkatkan kemitraan dengan menugaskan pejabat tingginya agar memulai pembahasan penyusunan rencana aksi komprehensif untuk periode 2021-2025.

Sebagai koordinator kemitraan, Indonesia juga memperkenalkan Wawasan (outlook) ASEAN mengenai Indo-Pasifik kepada Rusia.

Wawasan yang telah diadopsi seluruh anggota ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi ke-34 ASEAN di Bangkok, Juni lalu tersebut mencerminkan sentralitas dan kekuatan ASEAN dalam menghormati perdamaian, budaya dialog serta memperkokoh kerja sama di kawasan Indo-Pasifik.

Baca juga: Menlu RI-China bahas permasalahan pengantin pesanan

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019