Jakarta (ANTARA) - KAI menerima kunjungan delegasi dari Zhengzhou Police University, Tiongkok, di Stasiun Gambir. Kunjungan ini merupakan bagian dari kolaborasi internasional dalam pengelolaan keamanan dan pelayanan publik di sektor transportasi.
Rombongan delegasi terdiri atas enam orang perwakilan Zhengzhou Police University, didampingi empat orang dari Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri disambut langsung oleh Executive Vice President of Security KAI Mayor Jenderal TNI (Mar) Nana Rukmana beserta jajaran, serta Deputy II KAI Daop 1 Jakarta Deddy Hendrady beserta jajaran.
Dalam sambutannya, pihak KAI memberikan pengantar mengenai inovasi pelayanan dan keamanan yang diterapkan di Stasiun Gambir. Acara dilanjutkan dengan paparan materi yang menjelaskan sistem pengelolaan pelayanan pelanggan, termasuk teknologi Facial Recognition (FR) untuk proses boarding yang lebih efisien. Delegasi juga mendapatkan wawasan tentang manajemen keamanan berbasis teknologi yang didukung oleh CCTV Control Room modern.
Setelah sesi paparan, rombongan delegasi diajak untuk meninjau berbagai fasilitas di Stasiun Gambir. Mereka melihat langsung alur pelayanan penumpang, mulai dari pembelian tiket hingga proses boarding menggunakan FR. Selain itu, delegasi mengunjungi Ruang Video Control Room (VCR) yang berfungsi untuk memantau keamanan stasiun, Ruang Pos Kesehatan (Poskes) yang menyediakan layanan medis, dan Layanan Lost and Found yang membantu pelanggan mendapatkan kembali barang yang tertinggal. Tak ketinggalan, rombongan juga meninjau area ramah keluarga seperti taman bermain anak di hall tengah stasiun.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba pada kesempatan terpisah menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi momentum untuk menunjukkan inovasi KAI dalam memberikan keamanan dan kenyamanan kepada pelanggan. Salah satu layanan unggulan KAI adalah Lost and Found.
Melalui layanan ini, pelanggan yang kehilangan barang di kereta atau stasiun dapat melapor kepada petugas atau menghubungi Contact Center KAI 121 untuk mendapatkan bantuan, ujar Anne.
Selama periode Januari hingga Oktober 2024, KAI telah mengamankan 7.237 barang dengan nilai total diperkirakan mencapai Rp11,4 miliar, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 5.434 barang senilai Rp6,6 miliar.
KAI juga terus meningkatkan sistem keamanan berbasis teknologi, termasuk penggunaan CCTV Control Room untuk memastikan area stasiun tetap aman dan kondusif.
KAI berharap kunjungan ini dapat menjadi langkah awal bagi kerja sama strategis antara KAI dan institusi internasional untuk terus memperbaiki pelayanan di bidang keamanan transportasi, tutup Anne.