Bengkulu (ANTARA News) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu menyediakan 60 ribu dosis vaksin untuk penyakit sapi ngorok pada ternak sapi dan kerbau di daerah itu.

"Tahun ini kami menyediakan 60 ribu dosis untuk vaksin penyakit ngorok yang sangat rawan menyerang ternak sapi dan kerbau," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu Irianto Abdullah di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan, pada 2010 direalisasikan 100 ribu dosis vaksin penyakit ngorok menyusul terjadi penularan yang cukup mengkhawatirkan khususnya di Kabupaten Bengkulu Utara dan Muko Muko.

Namun, saat ini penularan sudah bisa diatasi meski masih ditemui sejumlah kasus di Bengkulu Tengah.

"Tapi setelah diperiksa ternyata sapi yang terkena penyakit ngorok di Bengkulu Tengah itu adalah sapi yang didatangkan dari luar daerah," tambahnya.

Ia mengatakan, vaksinasi terhadap ternak sapi dan kerbau rutin dilakukan setiap tahun. Apabila dalam tiga tahun berturut-turut dilakukan vaksin dan tidak ada gejala penyakit, maka bisa dihentikan sementara.

Jumlah ternak sapi di Provinsi Bengkulu saat ini sebanyak 111 ribu ekor dan kerbau 46 ribu ekor.

"Jumlah ini masih akan diverifikasi dengan sensus yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik, tapi perkiraan populasi saat ini sebanyak itu," jelasnya.

Jika dibandingkan dengan kebutuhan daging masyarakat Bengkulu sebanyak 25 ekor per hari, maka jumlah populasi ternak sapi dan kerbau sangat mencukupi.

Ia mengakui konsumsi daging masyarakat Bengkulu masih rendah akibat rendahnya daya beli masyarakat.

"Untuk kebutuhan lokal sudah mencukupi bahkan surplus, tapi kita diharapkan bisa menyumbangkan untuk kebutuhan nasional sehingga target swasembada daging pada 2014 bisa tercapai," katanya.

(T.KR-RNI/B/R014/R014) (ANTARA)

Pewarta:

Editor : Ella Syafputri


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2011