Jambi (ANTARA Jambi) - Instruktur songket dari Lembaga Kursus dan pelatihan (LKP) Yogyakarta, RR Ratna Arum meyampaikan, untuk menghasilkan produk songket yang lebih murah perlu dilakukan berbagai kreasi, salah satunya dengan memanfaatkan kain goni dan kantong bekas kemasan gandum untuk bahan dasar songket Jambi.

"Harus ada kreatifitas memadupadankan berbagai bahan, karena kain tenun harganya cukup mahal. Bahan limbah seperti kain perca, bahkan dengan kain goni dan kantong bekas kemasan gandum juga bisa dumanfaatkan menjadi songket," ungkapnya, di sela-sela memberikan pelatihan disain dan diversifikasi produk songket motif Jambi, di rumah tenun Sri Tanjung Jambi, Kamis.

Dia mencontohkan songket yang sedang dipakainya. Bahan dasarnya adalah lima helai kantong bekas kemasan gandum.

Setelah dicuci, lalu diberi motif batik jumputan dengan menggunakan tali rafia, karena tali rafia tidak menyerap air, lantas dicampur dengan warna yang diinginkan.

"Untuk menghasilkan gaun ini hanya membutuhkan waktu dua-tiga hari," katanya.

Ia mengatakan melalui serangkaian proses kreatif, karung goni bisa dibuat blezer atau jaket. Sedangkan kain perca batik bisa dibikin busana atau kain sarung.

Bisa juga, lanjutnya, kain-kain perca dibikin pernak-pernik yang cukup diminati seperti tas laptop, tas sekolah dan tas kerja. (KR-YJ)

Pewarta:

Editor : Nurul


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012