Jambi (ANTARA Jambi) - KONI Provinsi Jambi mengakui sampai saat ini belum ada menganggarkan dana untuk kesejahteraan mantan atlet.

Sekretaris umum KONI Jambi, Ali Lubis di Jambi, Jumat mengatakan, KONI saat ini belum ada program itu dan mungkin dengan adanya hal seperti ini nanti bisa dipikirkan untuk membuatnya pada rapat pengurus nanti.

KONI Jambi mengaku, keprihatinannya dengan apa yang dialami mantan atlet dari Jambi apa yang dialami oleh Leni Haini mantan atlet dayung Jambi yang berencana menjual medalinya untuk pengobatan anaknya yang sakit.

Ali Lubis mengakui, prihatin atas kondisi saat ini dan diakuinya KONI Jambi belum mempunyai program untuk menjamin kesejahteraan mantan atlet berprestasi.

Sejauh ini KONI baru sebatas memikirkan atlet-atlet berprestasi Jambi yang masih aktif, diantaranya dengan memberikan bonus dan juga insentif.

Kasus Leni saat ini mengundang simpati dari sesama mantan atlet Jambi lainnya.

Elieser Wettebosi pemegang rekor SEA Games Singapura Tahun 1993 untuk lari jarak menengah 400 m mengaku sangat prihatin dengan apa yang dialami Leni.

"Saya sebagai mantan atlet ikut prihatin dengan apa yang dialami oleh Leni," kata Elieser.

Sebagai sesama mantan atlet yang mengharumkan nama Jambi dan Indonesia di tingkat internasional, tergerak untuk mengumpulkan dukungan dana dari masyarakat pecinta olahraga di Jambi guna membantu Leni.

"Rencananya saya akan kumpulkan mantan atlet-atlet Jambi untuk memberi bantuan," katanya.

Sebagai sesama mantan atlet, Elieser memahami apa yang dirasakan oleh Leni, untuk itulah Ia juga meminta kepada masyarakat Jambi tergerak hatinya untuk membantu guna pengobatan Habibatul Fasiha (2) yang mengidap penyakit perapuhan kulit.

Keprihatinan terhadap apa yang dialami oleh Leni Haini mantan atlet dayung Jambi yang rela menjual medalinya untuk pengobatan anaknya yang mengalami perapuhan kulit juga disampaikan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jambi.(T.N009)

Pewarta:

Editor : Nurul


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012