Jakarta (ANTARA Jambi) - Wakil Gubernur Jawa Barat yang juga Ketua Badan Narkotika Provinsi Dede Yusuf merilis dua film pendidikan antinarkoba sebagai upaya penyuluhan sadar bahaya narkoba ke desa-desa di seluruh Jawa Barat.

"Dengan film masyarakat akan mudah mencerna bahaya narkoba," ujar Dede Yusuf.

Film antinarkoba yang digagas Dede Yusuf itu berjudul "Pilihan" dan "Kita Bisa". Dua film tersebut diproduksi BNP Jabar dengan melibatkan para sineas muda bertepan dengan perayaan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Bandung.

Film "Pilihan" mengambil seting seni tradisional Pencak Silat, sementara Film "Kita Bisa" berlatar remaja modern yang sedang dilanda demam musik boys band.

Produksi film ini tidak mahal, tidak seperti film komersial yang tayang di bioskop-bioskop, tegas Dede yang dulu dikenal sebagai bintang film laga ini.

Selain ditayangkan di televisi lokal, dua film itu juga diperbanyak dalam bentuk VCD dan DVD dengan target untuk diputar di desa-desa. 

Dede Yusuf tidak mempersoalkan karya filmnya dibajak dan digandakan, yang penting pesan moral dalam film itu sampai ke masyarakat.

Selama 4 tahun memimpin BNP, Dede mengaku senang karena ranking Jabar dalam penyebaran narkoba di Indonesia turun dari peringkat pertama menjadi ranking enam.

"Turun ranking dari satu menjadi enam ini tidak gampang dengan populasi Jabar 45 juta jiwa lebih," katanya.

Sbelumnya berdasarkan data nasional, sekitar dua persen populasi Jabar terkena penyalahgunaan narkoba.

Karya orsinil lain Dede dalam memimpin BNP Jabar adalah program Desa Siaga. Lewat program Desa Siaga, komponen masyarakat seperti aparat desa, pemuda, pelajar, Pramuka, tokoh agama, aktivis ormas, LSM, dan majelis taklim dilatih sebagai kader terdepan antinarkoba.

"Lewat Film dan program Desa Siaga kita terus perangi bahaya narkoba," katanya.

Targetnya, secara bertahap tiap desa di Jabar memiliki kader andal antinarkoba.(D011)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012