Jambi (ANTARA Jambi) - Satuan Polhut Reaksi Cepat (SPORC) BKSDA Jambi mengungkapkan satu kali hujan buatan yang mengguyur atau upaya penggunaan peralatan suntik gambut tidak akan efektif menghentikan kebakaran lahan gambut Jambi.

"Melihat karekter lahan gambut Jambi yang kedalamannya bisa lebih 15 meter di bawah permukaan tanah maka satu kali hujan buatan yang mengguyur ataupun upaya suntik gambut yang dilakukan tidak dapat bekerja efektif membunuh sumber asap berupa bibit api yang jadi kebakaran di bawah tanah," kata Komandan SPORC BKSDA Tri Siswo, di Jambi, Rabu.

Sumber atau bibit api di lahan gambut Jambi sering bersembunyi di balik lapisan tanah sampai 15 meter di bawah permukaan lahan yang mengeluarkan asap, lapisan itu tidak bisa dijangkau oleh stik suntik gambut Manggala Agni yang hanya memiliki panjang maksimal enam meter.

"Stik suntik gambut yang kami memiliki panjangnya maksimal enam meter sementara sumber api berada di kedalaman 15 meter, jelas tidak sampai ke sumber api," ujar Tri.

Begitu juga jika lahan gambut yang terbakar tersebut diguyur sekali hujan buatan, dinilai tidak akan mampu mencapai sumber api yang berada di lorong-lorong tanah pada kedalaman tersebut, kecuali kalau hujan terjadi terus menerus.

"Lahan gambut di Jambi yang banyak telah dikonversi menjadi lahan sawit baik oleh perusahaa maupun oleh warga membuat potensi kebakaran di bawah tanah semakin besar karena didukung pula oleh cuaca kemarau yang panas dan kering," ungkapnya.

Di lahan gambut, kebakaran justru terjadi di bawah tanah, dan asapnya mengepul keluar di atas lahan dari lorong-lorong api berupa jalan tikus di bawah tanah sehingga di atas permukaan tanah hanya terlihat ada asap yang mengepul tanpa diketahui di mana posisi kebakaran di bawah tanah itu terjadi.

"Bisa saja pada satu titik asap muncul dan orang menduga kebakaran terjadi di bawahnya, ternyata asap itu jika ditarik garis secara vertikal ternyata berasal dari sumber api 100 hingga 200 meter dari arah munculnya asap di permukaan tanah, kalau titik yang disuntik adalah tempat asap maka akan sia-sia, karena obat pemadam api yang disalurkan ke dalam tanah ternyata mengenai tempat yang salah," kata Tri.

Oleh karena itu, kebakaran lahan gambut masih saja terus terjadi meskipun Manggala Agni dan masyarakat sudah berupaya maksimal memadamkan api, asap masih saja muncul dari dalam tanah di permukaan lahan gambut di berbagai daerah di Jambi.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012