Jambi (ANTARA Jambi) - Manajer Operasional Bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Alzog menyatakan makin pekatnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Jambi mamin mengganggu lalu lintas penerbangan di daerah itu.

"Hingga pukul 08.30 WIB Selasa (18/9), jarak pandang hanya 500 meter. Jadi ada beberapa penerbangan pagi terpaksa ditunda atau dialihkan," ujarnya saat dihubungi di Jambi, Selasa.

Salah satu penerbangan yang dialihkan adalah Garuda, pesawat itu terpaksa dialihkan ke Pekanbaru, Provinsi Riau.

"Garuda sudah sampai di Jambi, namun karena kondisi asap cukup pekat dan tidak memungkinkan untuk mendarat, terpaksa dialihkan ke Pekanbaru," katanya.

Jarak pandang 500 meter terbilang sangat berbahaya untuk keselamatan penerbangan. Padahal jarak pandang normal untuk pendaratan minimal 2.000 meter.

Ia mengatakan, gangguan asap kali ini merupakan hari kedua setelah dilakukan upaya hujan buatan di Jambi selama 11 hari terakhir. Padahal, pada Senin (17/9) pagi, jarak pandang di bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi terpantau masih 1.000 meter.

Sebelumnya, prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi, Kurnianingsih, mengatakan, kondisi udara di Jambi sebagian besar pada kondisi "smoke" atau asap.

Berdasarkan data Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, sedikitnya 1.300 hektare lahan dan hutan di Jambi hangus terbakar. 300 hektare di antaranya berada di kawasan hutan lindung dan konservasi.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012