Jambi (ANTARA Jambi) - Kabut asap di Kota Jambi tambah pekat dengan jarak pandang terbatas sekitar 200 meter dan sebagian warga mulai mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Ya lebih baik berada di dalam rumah, karena kabut asap semakin tebal yang bisa berakibat terganggunya kesehatan kita," kata Leli, seorang warga Kelurahan Sukakarya, Kota Jambi, Jumat.
Sejak pagi hari ini (Jumat, 18/9), kabut asap bukan berkurang, malahan bertambah tebal, selain udaranya bau. "Kalau terlalu lama kita di luar, terasa mata perih dan kurang nyaman bernapas," kata warga tersebut.
Para orang tua juga mulai melarang anak-anaknya bermain di luar rumah karena kabut asap pekat. "Anak-anak sejak pagi tadi tidak keluar dari rumah karena udaranya memang mengkhawatirkan kesehatan," kata warga lainnya.
Kabut asap pekat dengan jarak pandang terbatas dirasakan warga terutama para pengendara sepeda motor di jalan raya. Sebagian kendaraan bermotor di jalan raya juga mulai menghidupkan lampu.
Sedangkan aktivitas sebagian sekolah di Kota Jambi dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP dan SMA hingga saat ini masih diliburkan akibat kabut asap pekat akibat terbakarnya hutan dan lahan gambut di provinsi ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jambi menyebutkan jarak pandang pada Jumat (18/9) pukul 07.00 WIB pada angka 700 meter, jarak pandang naik menjadi 800 meter pada pukul 08.00 WIB.
Namun satu jam kemudian, jarak pandang langsung turun menjadi 500 meter. Kemudian pada pukul 10.00 WIB turun lagi menjadi 300 meter. Pukul 11.00 WIB jarak pandang hanya 200 meter.
"Jarak pandang pada pukul 11.00 WIB pada angka 200 meter karena kabut asap yang semakin menebal," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jambi, Nurangesti. (Ant)
Kabut asap di Jambi tambah pekat
Jumat, 18 September 2015 16:09 WIB
......Ya lebih baik berada di dalam rumah, karena kabut asap semakin tebal yang bisa berakibat terganggunya kesehatan kita......