Jambi (ANTARA Jambi) - Aktivitas belajar-mengajar para siswa di SD 94/VII Desa Pulau Pinang, Kelurahan Sarkam, Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun, Jambi, sangat terganggu oleh suara mesin penambangan emas (dompeng) yang bergemuruh di sepanjang pinggiran Sungai Batang Tembesi.

Pantauan di lapangan, Senin, para pendompeng mulai beraktivitas dari pagi hingga sore hari. Selama melakukan kegiatan ilegal ini, para pendompeng terus menghidupkan mesin yang suaranya bergemuruh dan mengganggu warga sekitar, termasuk siswa SD 94/VII, yang lokasinya berada di tepian sungai.

Akibatnya, para pelajar tak dapat berkonsentrasi dengan baik selama belajar, suara mesin dompeng juga membuat sejumlah bangunan sekolah ini bergetar.

"Kami minta Pemkab Sarolangun bertindak secepatnya dan mengusir para pendompeng," ujar Nuraini, Kepala Sekolah SD 94/VII.

Pihak sekolah pernah mengeluhkan permasalahan ini kepada pemilik dompeng agar suara yang ditimbulkan tidak terlalu bising namun tidak ditanggapi sama sekali.

Menurut Nuraini, sejak enam bulan lalu pihak sekolah telah mengingatkan para penambang agar tidak beraktifitas saat jam sekolah, namun tak digubris sama sekali, padahal jarak sekolah dengan pinggir sungai hanya 100 meter, sehingga suara mesin dompeng itu terdengar jelas.

Menanggapi hal ini, pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten Sarolangun Anwar Harun mengecam aktivitas dompeng tersebut, bahkan ia meminta supaya aktivitas  ilegal tersebut dapat diberantas oleh aparat keamanan.

"Saya minta aparat penegak hukum segera merazia dan menindak tegas aktivitas dompeng yang berdampingan dengan sekolah dasar 94/VII Pulau Pinang. Jika ini terus berlarut-larut akan berdampak terhadap tidak efektifnya proses belajar-mengajar," tambahnya.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012