Jakarta (ANTARA Jambi) - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman, mengatakan, sebanyak 16,8 juta kepala keluarga nasional atau sebesar 27 persen belum mendapatkan aliran listrik.

"Rasio elektrifikasi baru 72,95 persen," kata Jarman dalam Diskusi Publik Rasionalisme Menuju Subsidi Tepat Sasaran, di Jakarta, Senin.

Jarman mengatakan, Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pemasok listrik telah menargetkan 2,9 juta pelanggan baru pada tahun 2013, sementara untuk tahun 2012 sebanyak 2,5 juta pelanggan.

"Tahun 2012 ada pemasangan 2,5 juta pelanggan, sementara tahun 2013 depan 2,9 juta kepala keluarga," ungkap Jarman.

Sementara itu, terkait dengan rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) pada tahun 2013, Jarman mengatakan bahwa subsidi pemerintah untuk listrik akan diturunkan dan target pemasangan listrik baru akan bisa tercapai.

"Kenaikan tersebut bisa menghemat subsidi hingga Rp11,8 trliliun dan target untuk pemasangan untuk pengguna baru akan tercapai, serta bisa dialihkan untuk pembangunan infrastruktur," kata Jarman.

Sebelumnya, pada Senin (10/10), Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, 39,18 juta pelanggan listrik tidak terkena kenaikan tarif dasar listrik yang direncanakan naik sebesar 15 persen pada 2013.

Jumlah tersebut berasal dari dua golongan rumah tangga yakni 450 VA sebanyak 22,17 juta pelanggan dan 900 VA sebesar 17,01 juta pelanggan, sehngga totalnya 39,18 juta pelanggan.

Pelanggan rumah tangga 450 VA dan 900 VA itu akan menerima subsidi sebesar Rp37,08 triliun atau 47,2 persen dari kebutuhan subsidi listrik tahun 2013 sebesar Rp78,63 triliun.

Dengan kenaikan 15 persen, maka tarif tenaga listrik akan mengalami kenaikan dari Rp729 menjadi Rp814 per kWh.

Asumsi dasar subsidi listrik RAPBN 2013 adalah pertumbuhan penjualan listrik sembilan persen, penjualan listrik 182,3 TWh, susut daya 8,5 persen, dan marjin usaha tujuh persen.

Biaya pokok penyediaan (BPP) direncanakan Rp212,07 triliun atau Rp1.163 per kWh dengan rincian biaya energi Rp112,75 triliun, depresiasi dan administrasi Rp62,49 triliun, dan pembelian dan sewa listrik Rp36,82 triliun.

Sementara, target pemakaian energi pembangkit 2013 adalah BBM 5,7 juta kiloliter (9,7 persen), batubara 48,8 juta ton (56,65 persen), gas 357,5 TBTU (22,12 persen), panas bumi 4,2 TWh (4,8 persen), dan biodiesel dan EBT 0,01 juta kiloliter (0,52 persen).(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012