Jakarta (ANTARA Jambi) - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) meminta pemerintah meningkatkan konsumsi biofuel dari minyak sawit untuk menahan penurunan harga minyak sawit mentah atau "crude palm oil" (CPO).

"Peningkatan konsumsi biofuel bisa menaikkan harga jual CPO di pasar internasional. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari pemerintah dan pelaku usaha kelapa sawit nasional," kata Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan di Jakarta, Rabu.

Harga CPO pada bulan ini sekitar 800 dolar AS per metrik ton atau turun dari bulan lalu yang sebesar 825 dolar AS per metrik ton.

"Kami perkirakan harga CPO di pasar internasional akan bertahan setidaknya hingga awal 2013. Jika pemanfaatan biofuel untuk pasar domestik tinggi maka harga CPO bisa stabil," katanya.

Subsidi bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah menyebabkan pemanfaatan biofuel semakin rendah.

"Saat ini, bahan bakar biofuel tidak mampu bersaing dengan BBM. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menghambat penggunaan biofuel," ujarnya.

Fadhil menyatakan, potensi bahan bakar nabati di Indonesia masih sangat tinggi. Dengan kapasitas terpasang yang mencapai 4,5 juta kiloliter, berarti dapat memasok 12 persen kebutuhan dalam negeri.

"Konsumsi biofuel sebenarnya masih bisa ditingkatkan dan memenuhi 12 persen pasokan bahan bakar di dalam negeri," katanya.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012