Jambi (ANTARA Jambi) - Sedikitnya 20 ekor gajah mengamuk dan merusak kebun sawit dan karet milik warga, kemunculan kawanan hewan dilindungi itu menggegerkan warga Desa Tanjung Sepucuk Jambi, Kecamatan Tujuh Koto, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi sejak sepekan terakhir.
"Kawanan gajah ini masuk ke perkampungan dan hanya 500 meter dari pemukiman warga sejak satu minggu ini," ujar Tarmizi (45) salah seorang warga Desa Tanjung Sepucuk Jambi, ketika dihubungi di Muaratebo, ibukota Kabupaten Tebo, Kamis.
Kawanan gajah yang terdiri dari anak-anak dan induk gajah tiba-tiba datang masuk ke perkebunan dan merusak tanaman sawit maupun karet warga. Akibat amukan gajah itu, puluhan hektare kebun sawit dan karet warga rusak dan terancam tidak berproduksi.
"Karena sawit itu dimakan pelepah mudanya, kalau karet ditumbangkan oleh gajah-gajah itu, sehingga tidak mungkin lagi berproduksi," katanya.
Untuk mengantisipasi kerusakan dan kerugian yang lebih banyak, warga setempat berinisiatif untuk mengusir kawanan gajah beramai ramai.
"Kami usir dengan berteriak teriak atau menyalakan api di sepanjang jalan, namun saat diusir gajah pergi, tapi selang sehari datang dan merusak perkebunan warga kembali," ujar Bujang, salah seorang warga lainnya.
Selain berinisiatif mengusir kawanan gajah secara beramai ramai. Warga Desa Tanjung Sepucuk Jambi juga sudah melaporkan kejadian itu kepada pihak berwenang.
"Kami sudah melapor ke kepala desa. Informasinya sudah dilaporkan ke Pemkab Tebo dan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA). Namun sampai sekarang belum ada tim yang turun," tambah Bujang.
Sementara itu, pihak BKSDA hingga berita ini ditulis belum bisa dikonfirmasi. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012