Jambi (ANTARA Jambi) - Sedikitnya 17 kerbau masyarakat di Desa Teluk Leban Kecamatan Marosebo Ulu Kabupaten Batanghari, Jambi, mati mendadak, diduga terserang penyakit ngorok (septichaemia epizooticae/SE).

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Batanghari Ismail Elli ketika dikonfirmasi, Senin, mengatakan, hewan yang mati itu memiliki tanda-tanda terserang penyakit ngorok atau SE.

Gejala ternak yang mati itu pun serupa dengan kasus demam tinggi, batuk, dari mulut hewan mengeluarkan banyak air liur serta mengeluarkan suara ngorok cukup keras.

"Kita sudah menerima laporan terkait dengan adanya ternak (kerbau) yang mati mendadak, total ternak yang mati ada 17 ekor dalam kurun waktu yang begitu singkat," katanya.

Ia mengungkapkan,  setelah mendapat laporan dari masyarakat desa setempat terkait dengan adanya kerbau yang mati, pihaknya langsung menghubungi pihak Dinas Peternakan Provinsi Jambi.

"Untuk menangani kasus ini, kami sedang melakukan pendataan yang akurat terkait dengan kerbau masyarakat yang mati mendadak itu dan sudah kita laporkan ke Dinas Peternakan Provinsi Jambi," kata Ismail.

 Disamping itu, Dinas Peternakan Provinsi Jambi bekerja sama dengan Dinas Peternakan Kabupaten Batanghari, akan segera turun ke lapangan utuk mengecek kepastian penyakit yang menyerang kerbau di Kecamatan Marosebo Ulu itu.

"Hari ini, tim dari provinsi bekerja sama dengan tim kabupaten akan turun langsung ke lapangan untuk memberi pengobatan pada ternak warga yang masih hidup," ujarnya.

Dengan adanya pengaduan masyarakat yang melaporkan kematian ternak, Dinas Peternakan Kabupaten Batanghari dibantu Dinas Peternakan Provinsi Jambi, juga akan memberikan obat-obatan pada ternak warga.

"Ada 15 petani yang melaporkan ternaknya mati, dan kita akan membantu mereka memberi obat untuk mengobati ternak yang masih hidup," ujarnya.

Sementara itu, pihaknya juga mengimbau para peternak untuk waspada terhadap serangan penyakit ngorok yang menyerang kerbau yang kini tengah melanda daerah itu.

 "Kita  sudah membuat himbauan, kepada warga yang mempunyai kerbau agar waspada dari penyakit ini. Bisa jadi, faktor penyebab munculnya penyakit ngorok pada hewan ternak tersebut lantaran musim hujan," katanya.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013