Jambi, (Antara Jambi) - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Jambi, Tri Siswo Raharjo membantah isu yang menyebutkan bahwa ada truk yang membawa kontainer berisi 16 ekor harimau terguling dan lepas di daerah tersebut.

Isu tersebut, kata dia, telah menyebar di masyarakat sehingga warga menjadi ketakutan dan memicu laporan-laporan yang berangkat dari prasangka dan rasa takut atas keberadaan harimau itu.

"Tidak ada kontainer yang terguling yang berisi 16 ekor harimau. Itu cuma isu yang dihembuskan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," kata dia.

Menurut dia, harimau adalah hewan soliter yang tidak suka hidup berkelompok. Sehingga jika ada kabar yang menyatakan ada kontainer dari Aceh yang membawa satwa dilindungi itu ke Jawa dan terguling di daerah Jambi, maka itu adalah kabar bohong.

"Harimau tidak dapat disatukan dengan hewan sejenisnya, apalagi sampai 16 ekor. Lagi pula, jika memang ada truk yang membawa harimau, saya mestinya tahu, sebab akan ada laporan, termasuk pihak kepolisian, Dimana saja mereka (truk) melintasi kantor polisi, mereka pasti lapor. Faktanya tidak ada laporan sama sekali, termasuk tentang truk yang terguling itu, silahkan cek di kantor-kantor polisi setempat," katanya.      

Yang sebenarnya terjadi, lanjutnya, harimau yang saat ini sedang meresahkan warga adalah satu ekor.

"Harimau inilah yang sedang kami buru. Namun dari beberapa kali perburuan, harimau ini masih dapat melarikan lolos, meski petugas sudah menembak bius," bebernya.

Dia meminta, agar isu keberadaan harimau sebanyak 16 ekor itu segera dibantah oleh media, sebab jika tidak, isu itu akan menjadi teror dalam masyarakat.

Saat ini, pihak BKSDA telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendeteksi keberadaan dan menangkap harimau tersebut.

"Ini kerja sama pertama kali yang pernah terjadi di Indonesia yang melibatkan banyak pihak dalam menangkap harimau" kata Bastoni petugas lapangan dari BKSDA yang menangani konflik harimau-manusia kali ini. (Ant)

Pewarta:

Editor : Nurul


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013