Kudus, Jateng (ANTARA Jambi) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meminta guru di Tanah Air untuk menanamkan kejujuran terhadap siswa saat mengerjakan ujian nasional (UN) nantinya.

"Sampaikan kepada siswa bahwa jujur itu penting dalam meraih prestasi," ujarnya setelah menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW, Istighatsah, dan Harlah Muslimat NU di halaman SD Unggulan Muslimat NU Kudus di Kudus, Jumat.

Menurut dia, pemerintah tidak ingin mencetak generasi yang hanya mendapat nilai bagus, tetapi tidak ditempuh lewat cara yang jujur.

Pada kesempatan tersebut, dia juga meminta Kepala Dinas Pendidikan maupun pemerintah daerah, agar jangan menargetkan 100 persen kelulusan UN.

"Biarkan mereka berupaya dan doakan agar hasilnya bagus. Tidak perlu dipaksakan bisa lulus 100 persen. Hal itu, justru akan menyebabkan orang menabrak aturan," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa hal terpenting adalah prosesnya yang diperoleh dengan cara yang jujur dan "fair", sehingga tingkat kelulusan berapapun akan diterima.

Ia juga mengingatkan siswa yang akan mengikuti UN tidak perlu stres atau menganggap UN sebagai momok, karena materi soal UN yang akan diujikan merupakan materi yang pernah diajarkan di sekolah.

"Kami tidak akan membuat materi soal UN yang belum pernah diajarkan di sekolah. Untuk itu, persiapkan dengan baik," ujarnya.

Ia berharap tidak ada siswa maupun orang tua siswa yang menanggapi informasi adanya bocoran kunci jawaban soal UN.

"Tidak perlu percaya jika ada bocoran kunci jawaban soal UN. Justru akan boros energi dan waktu, belum lagi jika minta imbalan uang," ujarnya.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013