Jakarta (ANTARA Jambi) - Menteri BUMN Dahlan Iskan meresmikan pemasangan tiang pancang (ground breaking) pembangunan pabrik Pusri II-B PT Pupuk Pusri, dengan nilai investasi 561 juta dolar AS.

Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kementerian BUMN, Faizal Halimi di Palembang, Sumatera Selatan, Senin mengatakan, pelaksanaan ground breaking pabrik pupuk berkapasitas 990.000 ton per tahun itu juga disaksikan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Dirut PT (Holding) Pupuk Indonesia Arifin Tasrief, dan Dirut PT Pusri Palembang Musthofa.

Pabrik Pusri II-B yang akan beroperasi pada 2015 ini merupakan pabrik pupuk ramah lingkungan, karena menggunakan teknologi baru dengan konsumsi gas sebesar 25 MMBT per tahun, berbeda dengan Pusri 2 gas sebanyak 38 MMBT yang menghasilkan 570.000 ton per tahun.

Pusri II yang dibangun tahun 1947 ini merupakan pabrik pupuk tertua di dunia dan masih beroperasi hingga kini.

Dirut Pusri Palembang, Musthofa mengatakan, pembangunan Pusri II-B ini sesuai dengan Inpres No. 2 Tahun 2010 tentang Revitalisasi Pabrik Pupuk, yaitu ramah lingkungan, meminimalkan penggunaan gas dan energi, serta dalam rangka meningkatkan produksi.

Pusri II-B menggunakan tehnologi Ases 21 yang dikembang oleh PT Pusri dan Toyo International dengan pelaksana proyek oleh PT Rekind dan Toyo Engg Coorp Int.

"Dengan pembangunan pabrik Pusri II-B ini maka total produksi Pusri pada 2015 akan menjadi 2,8 juta ton per tahun, naik dari saat ini 2,226 juta ton per tahun," ujar Musthofa.

Sementara itu, Dirut PT Pupuk Indonesia (Holding) Arifin Tasrif mengatakan, investasi pembangunan pabrik Pusri II-B ini sebesar 561 juta dolar AS dibiayai konsorsium tujuh bank yaitu, Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, BJB, Bank Sumselbabel, UOB Indonesia.

Arifin menambahkan, pembangunan pabrik Pusri II-B ini bagian dari rencana pembangunan 4 pabrik pupuk baru, di mana sudah terlaksana sebanyak dua pabrik yaitu di Kalimantan Timur dan Pusri. Dua lainnya menyusul di Petrokimia Gresik, dan Kujang 1-B.

"Dengan pembangunan empat pabrik baru ini akan menghemat energi nasional sekitar 210 juta dolar AS per tahun," ujar Arifin.(Ant)

Pewarta: Royke Sinaga

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013