Jambi (ANTARA Jambi) - Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jambi yang merupakan fakultas baru dan telah menerima mahasiswa baru pada semester genap tahun ajaran 2013-2014, merencanakan akan membuka jurusan arkeologi pada 2014.
"Melihat potensi, kondisi dan animo generasi muda di bidang pengembangan kebudayaan khususnya arkeologi cukup tinggi, kita berencana akan membuka jurusan arkeologi di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) pada 2014," kata Ketua Tim Persiapan Jurusan arkeologi FIB Universitas Jambi (Unja), Yusdi Andra di Jambi, Jumat.
Ia mengatakan, persiapan untuk membuka jurusan arkeologi tersebut telah dilakukan bahkan pihak Unja yang didukung penuh oleh Rektor Prof Aulia Tasman telah mengajukan surat kepada Ditjen Dikti Kemendikbud.
"Kita sudah mengirim surat pengajuan ke Ditjen Dikti, kini tinggal menunggu persetujuan, dan tahan selanjutnya studi kelayakan sudah bisa berlangsung sehingga pada 2014 nanti kita sudah bisa menerima mahasiswa baru angkatan pertama," katanya.
Menurut dia, pentingnya dibuka jurusan FIB tersebut bukan semata-mata karena harapan dan dorongan rektor serta tokoh budaya Jambi, melainkan juga atas dasar pemikiran pentingnya Jambi memiliki SDM arkeologi berkualitas mengingat Jambi adalah negeri yang kaya peninggalan bersejarah.
Peninggalan sejarah tersebut tidak saja sejarah muda melainkan juga Jambi adalah salah satu daerah yang merupakan pusat peradaban purba neolitikum yang tersebar di seantero Provinsi Jambi mulai dari Kerinci di kawasan paling barat hingga ke Tanjung Jabung Timur.
"Menjadi sebuah urgensi di masa depan Jambi sangat membutuhkan SDM dari putranya sendiri untuk menggali khasanah yang masih terpendam di dalam perut bumi Jambi tersebut, karena itu jurusan ini menjadi sangat penting," ujar Yusdi.
Bahkan program pembukaan jurusan arkeologi tersebut mendapat dukungan penuh dari Universitas Indonesia yang menyatakan siap menurunkan para dosennya, selain untuk mengajar juga untuk membantu pengembangan jurusan tersebut.
Sementara itu, Dekan FIB Kharinal mengungkapkan, sebagai fakultas baru di Unja, FIB seperti juga dua fakultas baru lainnya Fisipol dan Fakultas Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, telah mulai menerima mahasiswa angkatan pertama pada 2013 ini, sangat potensial untuk terus berkembang mengingat Jambi belum memiliki perguruan tinggi yang memiliki studi kebudayaan.
Jambi sangat membutuhkan tenaga SDM yang handal untuk pembangunan kebudayaannya mengingat Jambi adalah pusat Kerajaan Melayu dan Sriwijaya, Jambi daerah proto-Melayu dan Jambi adalah daerah peninggalan megalitik dan neolitik.
Para lulusan dari jurusan arkeologi dan FIB inilah yang nantinya diharapkan akan mengisi kekosongan karena ketiadaan putra daerah Jambi yang menjadi arkeolog.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013
"Melihat potensi, kondisi dan animo generasi muda di bidang pengembangan kebudayaan khususnya arkeologi cukup tinggi, kita berencana akan membuka jurusan arkeologi di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) pada 2014," kata Ketua Tim Persiapan Jurusan arkeologi FIB Universitas Jambi (Unja), Yusdi Andra di Jambi, Jumat.
Ia mengatakan, persiapan untuk membuka jurusan arkeologi tersebut telah dilakukan bahkan pihak Unja yang didukung penuh oleh Rektor Prof Aulia Tasman telah mengajukan surat kepada Ditjen Dikti Kemendikbud.
"Kita sudah mengirim surat pengajuan ke Ditjen Dikti, kini tinggal menunggu persetujuan, dan tahan selanjutnya studi kelayakan sudah bisa berlangsung sehingga pada 2014 nanti kita sudah bisa menerima mahasiswa baru angkatan pertama," katanya.
Menurut dia, pentingnya dibuka jurusan FIB tersebut bukan semata-mata karena harapan dan dorongan rektor serta tokoh budaya Jambi, melainkan juga atas dasar pemikiran pentingnya Jambi memiliki SDM arkeologi berkualitas mengingat Jambi adalah negeri yang kaya peninggalan bersejarah.
Peninggalan sejarah tersebut tidak saja sejarah muda melainkan juga Jambi adalah salah satu daerah yang merupakan pusat peradaban purba neolitikum yang tersebar di seantero Provinsi Jambi mulai dari Kerinci di kawasan paling barat hingga ke Tanjung Jabung Timur.
"Menjadi sebuah urgensi di masa depan Jambi sangat membutuhkan SDM dari putranya sendiri untuk menggali khasanah yang masih terpendam di dalam perut bumi Jambi tersebut, karena itu jurusan ini menjadi sangat penting," ujar Yusdi.
Bahkan program pembukaan jurusan arkeologi tersebut mendapat dukungan penuh dari Universitas Indonesia yang menyatakan siap menurunkan para dosennya, selain untuk mengajar juga untuk membantu pengembangan jurusan tersebut.
Sementara itu, Dekan FIB Kharinal mengungkapkan, sebagai fakultas baru di Unja, FIB seperti juga dua fakultas baru lainnya Fisipol dan Fakultas Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, telah mulai menerima mahasiswa angkatan pertama pada 2013 ini, sangat potensial untuk terus berkembang mengingat Jambi belum memiliki perguruan tinggi yang memiliki studi kebudayaan.
Jambi sangat membutuhkan tenaga SDM yang handal untuk pembangunan kebudayaannya mengingat Jambi adalah pusat Kerajaan Melayu dan Sriwijaya, Jambi daerah proto-Melayu dan Jambi adalah daerah peninggalan megalitik dan neolitik.
Para lulusan dari jurusan arkeologi dan FIB inilah yang nantinya diharapkan akan mengisi kekosongan karena ketiadaan putra daerah Jambi yang menjadi arkeolog.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013