Jakarta (ANTARA Jambi) - Sekjen Forum Guru Swasta Indonesia (FGSI) Retno Listyarini menyatakan penolakan pelaksanaan Konvensi Ujian Nasional yang dinilai sebagai forum untuk sekadar mengesahkan kelanggengan UN bukan lagi menghimpun masukan komunitas pendidikan.

Pernyataan Retno disampaikan saat pemandu acara Konvensi UN itu memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya kepada pembicara kunci mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Kemdikbud, Jakarta, Kamis.

Retno dengan sikap berapi-api menyampaikan dirinya mewakili LSM yang tergabung dalam Koalisi Reformasi Pendidikan secara tegas menolak UN dan pelaksanaan Konvensi UN karena dinilai hanya dihadiri peserta yang pro pada pelaksanaan UN.

"Pertemuan ini bukan mencari masukan tetapi sudah jelas-jelas hanya untuk menyetujui keberlangsungan UN yang jelas-jelas tidak memenuhi ketentuan UU Sisdiknas," katanya.

Ia menegaskan  forum tersebut tidak berniat untuk bertanya kepada Jusuf Kalla namun hanya  menyampaikan aspirasi masyarakat yang menginginkan perbaikan fundamental pendidikan nasional dengan meminta membubarkan kebijakan UN.

"Kami akan 'walkout' dari ruangan ini dan kami akan membagi-bagikan buku 'Hitam Putih' Pendidikan Nasional," ujarnya yang diiringi tepuk sejumah anggota LSM.

Pelaksanaan UN  yang kredibel dan reliabel menjadi tema pada konvensi UN  di Jakarta selama dua hari 26-27 September  yang menghadirkan pembicara mantan Wapres Jusuf Kalla, anggota Komisi X DPR Zulfadli; Ketua Majelis Rektor Idrus A Paturussi, dan pakar pendidikan, Jahja Umar. Sebelum pelaksanaan konvensi, dilakukan kegiatan prakonvensi di tiga kota, yaitu Denpasar, Makassar, dan Medan.(Ant)

Pewarta: Zita Meirina

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013