Kupang (ANTARA Jambi) - Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tini Tadeus mengatakan, berdasarkan laporan, ada tiga desa di Maumere, Sikka yang dilanda banjir bandang pada Selasa (11/2) 2014.

Akibat banjir itu pula, 18 kepala keluarga (KK) diungsikan,  tanaman warga rusak dan jembatan Maumere-Larantuka putus, kata Tini Tadeus di Kupang, Kamis, terkait dampak akibat banjir bandang di Maumere, Sikka.

Hujan deras yang turun di sekitar gunung Egon, Desa Egon Gahar, Kecamatan Mapitara dan Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, telah menyebabkan banjir bandang yang melanda tiga desa.

Tiga desa yang terkena banjir bandang tersebut, Desa Egon, Desa Nangatobong, dan Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun banyak materi milik warga tertutup material banjir.

Camat Waigete, Germanus Goleng secara terpisah mengatakan, akibat banjir bandang tersebut, 18 kepala keluarga (KK) asal Desa Nangatobong langsung mengungsikan diri ke rumah warga yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Germanus Goleng mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar jam pukul 21:00 WITA pada Selasa (11/2) malam,  ketika warga tidur lelap.

"Hujan lebat tersebut hanya terjadi di area gunung berapi Egon yang berjarak kurang lebih, tujuh km meter dari Desa Nangatobong," paparnya.

Sementara di tiga desa, khususnya Desa Nangatobong, dan Desa Waiterang, tidak turun hujan. Tetapi karena hujan lebat di area gunung, maka terjadi banjir bandang yang melewati kali mati Wodong, Desa Wairterang, dan melanda rumah warga, ungkapnya.

Akibat kejadian tersebut, kata dia, salah satu jembatan yang menghubungkan jalan negara Maumere-Larantuka, yang berada tepat di Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, terancam putus.

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014