Jakarta (ANTARA Jambi) - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono menyatakan tidak khawatir bersaing dengan bank lain dalam penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) untuk kelas menengah ke bawah.

"Untuk menangani KPR 70 m2 ke bawah itu berbeda dengan 70 m2 ke atas, saya lihat belum ada bank-bank lain yang melakukan pemindahan segmentasi," ujar Maryono usai penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Jasaraharja Putera di Jakarta, Kamis.

Maryono mengklaim saat ini pihaknya menjadi bank yang paling getol menyasar segmen rumah menengah ke bawah.

Ia yakin perseroan bisa menangkal persaingan di segmen menengah ke bawah yang diprediksi akan meningkat dengan adanya pengetatan aturan LTV.

Maryono tetap optimis dengan kinerja perseroan yang mayoritas penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) disalurkan ke segmen menengah ke bawah dengan harga rumah di bawah Rp350 juta.

Menurutnya, penyaluran KPR yang menyasar ke segmen menengah ke bawah tidak terlalu terimbas aturan LTV (loan to value) yang dikeluarkan Bank Indonesia, yang membatasi pembiayaan perumahan di Tanah Air, khususnya untuk rumah tipe 70 m2 ke atas.

"Dampak (LTV) ada tapi tidak signifkan, karena kami ini masih banyak membiayai KPR pertama. Kecuali kedua dan ketiga ada tapi tidak signifikan dan kami juga banyak KPR subsidi," ujar Maryono.

Per 30 Maret 2014, total outstanding kredit BTN mencapai Rp103 triliun. Sementara dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp102 triliun. Sedangkan total aset tercatat mencapai Rp137 triliun. (Ant)

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014