Jambi (ANTARA Jambi) - Komunitas pemuda pecinta alam Pancagura secara aktif terus berupaya mengembangkan potensi pariwisata Kecamatan Gunung Raya khususnya Desa Lempur Lekuk 50 Tumbi.

Pencinta alam Pancagura telah menjadi Desa Lempur Lekuk 50 Tumbi kini semakin dikenal dan menjadi destinasi kepariwisataan Kabupaten Kerinci, kata Kepala Bidang Destinasi dan Pengembangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi Ir Guntur.

Ia mengatakan, wujud dari kerja nyata yang telah dilakukan Pala Pancagura tersebut di antaranya menjadi tenaga administrasi, pengamanan, penyuluh, promosi, pemandu, IT, dan konservasi.

Potensi para pemuda yang umumnya adalah mahasiswa dan tamatan SMA ini betul-betul dioptimalkan dalam pengembangan kepariwisataan di daerahnya, di antara mereka ada yang mahir menguasai IT, konservasi, SAR, kepemanduan dan lainnya, mereka terjun langsung mengaplikasikan ilmunya itu, katanya.

Sebelumnya, banyak di antara personil Pancagura tersebut yang hanya pemuda pengangguran, petani, anak sekolahan dan lain sebagainya, kini telah berubah jadi tenaga aktif pengembangan kepariwisataan di daerahnya.

Sementara Pancagura sendiri sebelumnya hanyalah organisasi pencinta alam biasa yang selanjutnya diberdayakan Disbudpar Provinsi Jambi sebagai penggerak kepariwisataan di daerah tersebut.

Saat ini, Pancagura telah memiliki sekurangnya 50 anggota dengan 20 orang di antaranya adalah tenaga aktif yang siap terjun langsung memenuhi kebutuhan wisatawan yang datang berkunjung ke desa yang terkenal sangat asri dan memiliki belasan objek wisata yang bisa dikembangkan itu.

Di antara objek wisata yang saat ini telah tumbuh jadi primadona para turis adalah keberadaan lima danau unik dan khas yang mengeliling lima desa dan satu kelurahan di daerah tersebut, selain itu juga keberadaan hutan TNKS, hutan Adat 50 Tumbi, perladangan tanaman khas Kerinci kayumanis, persawahan padi khas Kerinci Padi Payo.

Selain itu juga kebun kopi, agrikultura dan holtikultura, jalur pelintasan harimau Sumatera, Gunung Raya yang asri, Gunung Kunyit gunung berapi kedua di Kerinci, Savana, benteng pahlawan Depati Parbo, masjid tua ratusan tahun, serta warisan budaya masyarakat Proto Melayu yang masih terpelihara baik dalam bentuk benda maupun berbagai tarian dan ritual adat.

Ada pula atraksi para pedagang berkuda seperti koboy yang datang dari daerah Jangkat, kabupaten Merangin.

Sementara lima danau yang mengeliling desa tersebut memiliki keunikan dan ke khasan masing-masingnya seperti Danau Kaco yang merupakan danau kecil berair biru dan dingin seperti spritus yang berada dalam hutan TNKS tak jauh dari desa.

Danau Lingkat yang memiliki legenda unik dan merupakan kawasan vegetasi tanaman kantong semar, Danau Kecik yang merupakan danau persinggahan belibis dan burung-burung imigran, Danau Duo yang airnya akan meluap di musim kemarau dan mengecil di musim penghujan.

Menurut Guntur, saat ini setiap hari selalu ada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke desa yang merupakan destinasi baru tersebut, dalam jumlah rata-rata 2-3 orang per hari dengan lama tingga 3-7 hari.

Perkembangan itu telah menjadi pemicu perubahan drastis yang kini dirasakan masyarakat setempat khususnya dalam mendongkrak imej dan perkekonomian masyarakat, tambah Guntur.(Ant)

Pewarta: Yupnical

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014