Jambi (ANTARA Jambi) - Ratusan hektare lahan sawah di Jambi terancam gagal panen akibat kabut asap yang melanda Provinsi Jambi sejak empat pekan terakhir.

Selain terancam panen, ribuan hektare lahan sawah di dua kabupaten juga mengalami keterlambatan penanaman, kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, Amrin Aziz, Senin.

Lahan pertanian yang terancam mengalami gagal panen di antaranya di Kabupaten Kerinci, Kabupaten Merangin, Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

"Laporan yang kita terima ada seluas 120 ha sawah di Kerinci, Merangin, Tanjabbar, dan Tanjabtim belum bisa panen karena asap dan juga kemarau, meskipun begitu kondisinya masih belum fuso masih bisa dipulihkan," katanya.

Kemarau dan kabut asap juga mengakibatkan petani di Tanjabbar dan Tanjabtim yang merupakan daerah pertanian yang memanfaatkan pasang surut Sungai Batanghari mengalami keterlambatan penanaman.

Luasnya lahan yang gagal tanam mencapai tujuh ribu hektare, padahal jadwal tanam di dua kabupaten itu antara September dan Oktober. Keterlambatan penanaman ini juga bakal berdampak terhadap produksi beras di Provinsi Jambi yang tahun ini ditargetkan sebanyak 700 ribu ton.

"Karena kekeringan dan asap, penanaman tidak berjalan dengan baik, yang dikhawatirkan penanaman di atas lahan tujuh ribu hektare itu, jika gagal, target 700 ribu ton di tahun 2014 ini belum tentu bisa tercapai," kata dia.

Keterlambatan penanaman ini menurut Amrin sulit bagi Pemprov untuk memenuhi target panen di atas lima persen dari tahun sebelumnya yang panennya naik dua persen. Meski demikian, untuk daerah penghasil beras lainnya seperti di Merangin dan Sarolangun beberapa di antaranya sudah mulai panen dan bakal panen.

Tidak hanya padi, kabut asap juga menganggu tanaman pangan lainnya. Tanaman berbuah menjadi kurang sempurna, tetapi bukan fuso.

Namun belum ada rencana dari pemerintah untuk memberi ganti rugi kepada petani yang terancam gagal panen, sebab , menurut Amrin, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jambi masih mengharapkan bantuan dari pusat untuk ganti rugi ke petani.

Sementara program dari Kementerian Pertanian yang menjanjikan ganti rugi kepada petani sebesar Rp2,5 juta per hektare untuk yang gagal panen hinga saat ini belum juga berjalan, katanya.(Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014