Jambi (ANTARA Jambi) - Pihak pengelola program Pelestarian Harimau Sumatera Taman Nasional Kerinci Seblat (PHS-KS) mengungkapkan kesiapannya membantu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi untuk penanganan konflik Harimau Sumatera (panthera tigris Sumaterae) dengan warga yang terjadi belakangan ini di Kabupaten Tebo.
"Kita dari PHS-KS, selalu siap membantu penanganan konflik harimau dengan warga seperti yang terjadi di Kabupaten Tebo akibatnya satu korban jiwa dari warga Kabupaten Merangin," kata Manejer lapangan PHS-KS, Dian Risdianto, di Jambi Selasa.
PHS-KS siap dengan personil dan peralatan yang dimiliki untuk bekerjasama BKSDA dalam menangani konflik harimau dengan manusia yang terjadi belakangan ini.
Dikatakannya, saat ini pihaknya memang tidak bisa terlibat langsung dalam penanganan konflik itu dikarena tempat kajadian berada di luar wilayah kerja mereka, dimana mereka hanya menangani dalam kawasan TNKS di Kabupaten Kerinci, Merangin dan Bungo.
Namun pihaknya selalu siap siaga untuk membantu jika memang diperlukan, seperti yang sering mereka lakukan dalam penanganan kasus-kasus serupa sebelum-sebelumnya di berbagai kawasan dalam Provinsi Jambi.
''Kita pernah terlibat membantu kasus konflik harimau serupa di berbagai tempat seperti di Tanjung Jabuang Barat dan Timur, di Batanghari, di Bungo bahkan pernah ke Provinsi Sumbar dan Bengkulu," kata Dian.
PHS-KS merupakan bagian organik dari TNKS, seperti pasukan Polhutsus bertugas terhadap pelestarian satwa di kawasan TNKS khususnya terhadap Harimau Sumatera yang saat ini populasinya kian terancam punah.
Dalam menjalankan tugasnya, para pesonil PHS-KS dilengkapi pula dengan berbgai peralatan khusus penanganan satwa harimau seperti, perangkap khusus harimau, kandang, serta kendaraan evakuasi.
Selain itu, mereka juga dilengkapi dengan pengetahuan memadai terhadap prilaku serta ancaman bahaya dari satwa harimau yang merupakan predator penguasa puncak rantai makanan di hutan Sumatera tersebut. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
"Kita dari PHS-KS, selalu siap membantu penanganan konflik harimau dengan warga seperti yang terjadi di Kabupaten Tebo akibatnya satu korban jiwa dari warga Kabupaten Merangin," kata Manejer lapangan PHS-KS, Dian Risdianto, di Jambi Selasa.
PHS-KS siap dengan personil dan peralatan yang dimiliki untuk bekerjasama BKSDA dalam menangani konflik harimau dengan manusia yang terjadi belakangan ini.
Dikatakannya, saat ini pihaknya memang tidak bisa terlibat langsung dalam penanganan konflik itu dikarena tempat kajadian berada di luar wilayah kerja mereka, dimana mereka hanya menangani dalam kawasan TNKS di Kabupaten Kerinci, Merangin dan Bungo.
Namun pihaknya selalu siap siaga untuk membantu jika memang diperlukan, seperti yang sering mereka lakukan dalam penanganan kasus-kasus serupa sebelum-sebelumnya di berbagai kawasan dalam Provinsi Jambi.
''Kita pernah terlibat membantu kasus konflik harimau serupa di berbagai tempat seperti di Tanjung Jabuang Barat dan Timur, di Batanghari, di Bungo bahkan pernah ke Provinsi Sumbar dan Bengkulu," kata Dian.
PHS-KS merupakan bagian organik dari TNKS, seperti pasukan Polhutsus bertugas terhadap pelestarian satwa di kawasan TNKS khususnya terhadap Harimau Sumatera yang saat ini populasinya kian terancam punah.
Dalam menjalankan tugasnya, para pesonil PHS-KS dilengkapi pula dengan berbgai peralatan khusus penanganan satwa harimau seperti, perangkap khusus harimau, kandang, serta kendaraan evakuasi.
Selain itu, mereka juga dilengkapi dengan pengetahuan memadai terhadap prilaku serta ancaman bahaya dari satwa harimau yang merupakan predator penguasa puncak rantai makanan di hutan Sumatera tersebut. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015