Jambi (ANTARA Jambi) - Pertumbuhan sektor pariwisata Jambi memang masih jauh tertinggal dibandingkan provinsi lain di Indonesia, termasuk di Pulau Sumatera.

Kendati demikian, Pemerintah Provinsi Jambi tampaknya berupaya keras untuk memajukan sektor pariwisata yang diyakini mampu menjadi salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi daerah itu.

Salah satu bentuk kesungguhan Pemerintah Provinsi Jambi untuk memajukan sektor pariwisata melalui komitmen membangun berbagai infrastruktur pendukung, seperti pembangunan dan perluasan Bandar Udara Sultan Thaha Jambi.

Optimisme majunya sektor pariwisata Jambi juga  bisa mudah diwujudkan karena provinsi tersebut terletak di jalur lintas timur Pulau Sumatera.

Bahkan, optimisme tumbuhnya sektor pariwisata Jambi juga disampaikan Menteri Pariwisata Arif Yahya dengan menyebutkan target kunjungan wisatawan minimal sebanyak 100 ribu orang.

Menteri Pariwisata menyatakan komitmennya untuk menjual sektor pariwisata kebanggaan Jambi kepada masyarakat internasional guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu.

"Jambi itu wisatawannya hanya 2.000 orang per tahun, 5.000 orang saja masih saya anggap kecil. Saya ingin minimal 100 ribu orang, jika dikalikan 1.000 dolar hasilnya 100 juta dolar atau Rp1,3 triliun," katanya.

Sektor pariwisata Jambi yang akan dijual ke tingkat internasional, yaitu Festival Danau Kerinci dan Festival Muarojambi.

Dalam Festival Danau Kerinci akan digelar beberapa lomba untuk memeriahkan acara tersebut, seperti lomba kesenian, sike rebana, dan kebudayaan.

Untuk Festival Muaro Jambi, akan ditampilkan sejumlah tarian khas daerah dan rally wisata, jalan sehat, pameran dan bazar pariwisata serta UMKM. Selain itu terdapat juga hiburan musik dan pesta kanal kuno yang diadakan di Danau Kelari di dalam kawasan percandian.

"Harapan saya melalui dua festival itu dapat menarik wisatawan berkunjung ke Provinsi Jambi hingga sekitar 100 ribu orang," katanya menjelaskan.

Di pihak lain, Arif menilai dengan banyaknya potensi ekonomi di Provinsi Jambi, seharusnya sudah bisa menarik perhatian wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Jambi.

"Saya tahu di sini ada CPO karet, dengan potensi yang ada seharusnya pariwisata sangat bagus, maka itu saya minta bandara itu harus diperpanjang, itu mempermudah saya menjualnya," kata menteri.

Arif Yahya menyatakan, ia sudah membuktikannya dengan mengunjungi Tiongkok untuk mempromosikan Bali dan kunjungan wisatawan dari Tiongkok ke Bali naik 50 persen, katanya.

Ia mengatakan setiap tahun akan dibuat Festival Danau Kerinci dan Festival Muarojambi yang akan melibatkan anak-anak remaja dari seluruh Indonesia.

Kegiatan itu, katanya, akan dipromosikan untuk skala internasional. Promosi ke dunia internasional diyakini mampu menyedot arus kunjungan wisatawan ke suatu provinsi atau daerah.

"Saya akan membuat suatu pergelaran yang menarik dengan melibatkan banyak pihak mulai dari media, pekerja seni, dan anak-anak remaja dari seluruh Indonesia, hal ini pasti akan sangat menjual," katanya.

Jambi, menurut Menteri Pariwisata sebagai tempat yang bagus untuk diperkenalkan kepada wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.

Selain itu, katanya, kegiatan yang dibuat untuk memengaruhi pihak pembuat kebijakan agar pariwisata menjadi nomor satu penghasil devisa di Indonesia.

Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jambi, menilai target Menteri Pariwisata Arif Yahya untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan ke provinsi tersebut harus disikapi dengan berbagai perbaikan infrastaruktur yang menjadi tanggungjawab pemerintah setempat.

Ketua HPI Jambi Guntur Meydan, menjelaskan selama ini Pemerintah Provinsi Jambi terkesan tidak memiliki kepercayaan diri dan ambisi untuk membangun sektor pariwisata guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bahkan, pemerintah provinsi melalui Dinas Pariwisata Jambi  tidak pernah memiliki target apa-apa dalam peningkatan jumlah kunjungan wisatawan setiap tahunnya.

"Namun pada  2015, baru ada target 10 ribu kunjungan wisatawan ke Jambi. Tapi target itu diyakini sesuatu yang berat dan sulit untuk bisa direalisasikan," kata dia menjelaskan.

Untuk objek wisata Candi Muarojambi, misalnya jumlah pengunjung untuk waktur tertentu saja bisa mencapai tujuh ribu orang. Danau Gunung Tujuh, bisa tercatat mencapai lima ribu pendaki hingga puncaknya pada waktu-waktu tertentu.

Selain itu, objek wisata yang juga berpotensi untuk destinani wisata minat khusus guna menarik kunjungan wisatawan ke Jambi seperti ke  empat taman nasional yakni TNKS, TNB12, TNB30 dan TN Berbak.

Kemudian objek wisata alam dan gunung api seperti Gunung Kerinci, Danau Gunung Tujuh, Geopark Merangin. Semua itu diyakini  dapat menjadi magnet utama bagi pecinta eko wisata yang diharapkan dapat dioptimalkan oleh pemerintah.

Untuk itu, dukungan pemerintah dalam bentuk memperbaiki berbagai infrastruktur pendukung sektor pariwsata dan pelestarian objek sangat dibutuhkan guna mewujudkan pertumbuhan sektor pariwisata.

Yang juga tidak bisa diabaikan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jambi adalah peningkatan kuantitias dan kualitas sumber daya manusia seperti pemandu, pengembangan akses, memperbanyak paket wisata, kampanye sadar wisata kepada masyarakat.

Peran swasta, terutama yang terkait dengan jasa seperti perhotelan, restoran, transportasi dan usaha lainnya juga sangat dibutuhkan untuk memajukan sektor pariwisata di provinsi yang berjuluk  "sepucuk Jambi sembilan lurah" itu. (Ant)

Pewarta: Azhari

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015