Jambi (ANTARA Jambi) - Transaksi pasar lelang agrobisnis yang dibuka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi mencapai Rp3,75 miliar, kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Jambi, Filda Deviarni, di Jambi, Rabu.
Dia mengatakan, lelang agro diikuti 82 orang pelaku usaha dan angka transaksi pasar lelang agro yang pertama tahun ini melebihi target transaksi yang ditetapkan, yakni Rp3 miliar.
"Angka pastinya Rp3.750.000.000, lebih sedikit dari target kita. Penjual dan pembeli juga banyak berasal dari luar provinsi, seperti Sumatera Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Filda.
Dia menjelaskan, komoditi yang dilelang sebanyak 62 jenis. Selain hasil perkebunan, pertanian dan perikanan, pasar lelang juga menyediakan produk-produk olahan.
Sedangkan komoditi Jambi yang paling diminati yakni kayu manis asal Kerinci dan pinang dari Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan barat. Pinang dan Kayu Manis tidak hanya diminati pembeli dari daerah asal, tapi juga diminati pembeli dari luar provinsi.
Di pasar lelang agro ini, lanjutnya, penjual juga bisa membeli, dengan begitu persaingan antar pelaku usaha di pasar lelang akan timbul dan jiwa bisnis juga akan muncul dengan sendirinya.
"Ini tempatnya pelaku usaha bersaing, kalau pelaku usaha mengangap saat ini harga produk atau komiditi sedang bagus, maka dia akan memikirkan akan membeli produk atau tidak," kata Filda menjelaskan.
Dia juga mengungkapkan, persaingan pasar agro semakin diperhitungkan oleh pelaku usaha dan hal itu ditandai dengan munculnya produk-produk baru yang ikut dipasarkan melalui kegiatan lelang ini.
"Produk baru salah satunya Sit Angin atau penggilingan karet latek. Selain itu banyak juga produk olahan baru yang dibuat pelaku-pelaku usaha di Jambi," katanya.
Disinggung target transaksi tahun ini, Filda mengatakan target transaksi sama dengan tahun lalu yakni Rp24 miliar karena tahun ini pasar lelang hanya dilakukan sebanyak lima kali, berbeda dengan tahun lalu yang digelar sebanyak enam kali.
Filda menambahkan, melihat animo dari pelaku usaha dan pantauan serta evalausi dari Pemda Provinsi Jambi, lelang agro ini menjadi salah satu kegiatan unggulan dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Hal itu dilihat dari banyaknya realisasi penjualan yang bisa meningkatkan perekonomian masayarakat Jambi, katanya. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
Dia mengatakan, lelang agro diikuti 82 orang pelaku usaha dan angka transaksi pasar lelang agro yang pertama tahun ini melebihi target transaksi yang ditetapkan, yakni Rp3 miliar.
"Angka pastinya Rp3.750.000.000, lebih sedikit dari target kita. Penjual dan pembeli juga banyak berasal dari luar provinsi, seperti Sumatera Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Filda.
Dia menjelaskan, komoditi yang dilelang sebanyak 62 jenis. Selain hasil perkebunan, pertanian dan perikanan, pasar lelang juga menyediakan produk-produk olahan.
Sedangkan komoditi Jambi yang paling diminati yakni kayu manis asal Kerinci dan pinang dari Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan barat. Pinang dan Kayu Manis tidak hanya diminati pembeli dari daerah asal, tapi juga diminati pembeli dari luar provinsi.
Di pasar lelang agro ini, lanjutnya, penjual juga bisa membeli, dengan begitu persaingan antar pelaku usaha di pasar lelang akan timbul dan jiwa bisnis juga akan muncul dengan sendirinya.
"Ini tempatnya pelaku usaha bersaing, kalau pelaku usaha mengangap saat ini harga produk atau komiditi sedang bagus, maka dia akan memikirkan akan membeli produk atau tidak," kata Filda menjelaskan.
Dia juga mengungkapkan, persaingan pasar agro semakin diperhitungkan oleh pelaku usaha dan hal itu ditandai dengan munculnya produk-produk baru yang ikut dipasarkan melalui kegiatan lelang ini.
"Produk baru salah satunya Sit Angin atau penggilingan karet latek. Selain itu banyak juga produk olahan baru yang dibuat pelaku-pelaku usaha di Jambi," katanya.
Disinggung target transaksi tahun ini, Filda mengatakan target transaksi sama dengan tahun lalu yakni Rp24 miliar karena tahun ini pasar lelang hanya dilakukan sebanyak lima kali, berbeda dengan tahun lalu yang digelar sebanyak enam kali.
Filda menambahkan, melihat animo dari pelaku usaha dan pantauan serta evalausi dari Pemda Provinsi Jambi, lelang agro ini menjadi salah satu kegiatan unggulan dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Hal itu dilihat dari banyaknya realisasi penjualan yang bisa meningkatkan perekonomian masayarakat Jambi, katanya. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015