Jambi (ANTARA Jambi) - Ratusan siswa dengan seragam sekolah yang penuh coretan, bersepeda motor konvoi melintasi sejumlah ruas jalan utama di Kota Jambi setelah mereka melihat pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) 2015.
Pantauan di lapangan, Jumat petang, konvoi sepeda motor dan aksi coret-coret seragam SMA itu untuk merayakan kelulusan UN dengan melintas sejumlah ruas jalan utama, sehingga menjadi perhatian warga di Kota Jambi.
Siswa yang melakukan aksi coret-coret baju dan konvoi ini bukan hanya dari satu sekolah, tapi hampir dari semua sekolah negeri dan swasta di Jambi, hingga malam hari.
Imbauan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Rahmad Derita sepertinya tak mampu membendung eoforia yang terjadi setiap kelulusan siswa, mereka sepertinya tidak menghiraukan imbauan Kadis Pendidikan tersebut.
Upaya Dinas Pendidikan Provinsi Jambi dengan memerintahkan kepala sekolah agar siswa-siswi tidak menggunakan baju seragam saat pengumuman kelulusan dan meminta orang tua yang mengambil hasil ujian nasional, rupanya juga tidak mempan.
Siswa yang telah menyelesaikan ujian nasional dan mengetahui dirinya lulus tentu membuat mereka nekat mengabaikan imbauan dari kepala sekolah dan guru-gurunya.
Salah satu siswa SMA di Kota Jambi, fitri, mengungkapkan bahwa hari ini adalah hari kebahagian dirinya dan teman-temannya karena telah lulus dari sekolah menengah atas.
Kebahagian katanya tidak sempurna jika tidak ada coret-coretan baju dan konvoi keliling kota jambi.
"Kayak nya kurang sempurna kalau lulus ujian dari SMA tidak konvoi dan coret-coret baju. Apalagi ini sudah seperti tradisi setiap ada kelulusan," katanya
Kepala Seksi SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jambi sebelummya juga melarang siswa/i di Jambi melakukan aksi konvoi kendaraan bermotor dan hura-hura saat merayakan kelulusan.
"Yang lulus boleh bersyukur, sambutlah kelulusan dengan kegiatan yang positif, tidak konvoi dan coret-coret baju, bersyukurlah pada tuhan," kata Tabri. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
Pantauan di lapangan, Jumat petang, konvoi sepeda motor dan aksi coret-coret seragam SMA itu untuk merayakan kelulusan UN dengan melintas sejumlah ruas jalan utama, sehingga menjadi perhatian warga di Kota Jambi.
Siswa yang melakukan aksi coret-coret baju dan konvoi ini bukan hanya dari satu sekolah, tapi hampir dari semua sekolah negeri dan swasta di Jambi, hingga malam hari.
Imbauan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Rahmad Derita sepertinya tak mampu membendung eoforia yang terjadi setiap kelulusan siswa, mereka sepertinya tidak menghiraukan imbauan Kadis Pendidikan tersebut.
Upaya Dinas Pendidikan Provinsi Jambi dengan memerintahkan kepala sekolah agar siswa-siswi tidak menggunakan baju seragam saat pengumuman kelulusan dan meminta orang tua yang mengambil hasil ujian nasional, rupanya juga tidak mempan.
Siswa yang telah menyelesaikan ujian nasional dan mengetahui dirinya lulus tentu membuat mereka nekat mengabaikan imbauan dari kepala sekolah dan guru-gurunya.
Salah satu siswa SMA di Kota Jambi, fitri, mengungkapkan bahwa hari ini adalah hari kebahagian dirinya dan teman-temannya karena telah lulus dari sekolah menengah atas.
Kebahagian katanya tidak sempurna jika tidak ada coret-coretan baju dan konvoi keliling kota jambi.
"Kayak nya kurang sempurna kalau lulus ujian dari SMA tidak konvoi dan coret-coret baju. Apalagi ini sudah seperti tradisi setiap ada kelulusan," katanya
Kepala Seksi SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jambi sebelummya juga melarang siswa/i di Jambi melakukan aksi konvoi kendaraan bermotor dan hura-hura saat merayakan kelulusan.
"Yang lulus boleh bersyukur, sambutlah kelulusan dengan kegiatan yang positif, tidak konvoi dan coret-coret baju, bersyukurlah pada tuhan," kata Tabri. (Ant)
Editor : Ariyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015