Jambi (ANTARA Jambi) - Para perajin dan pedagang meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi untuk membangun pusat perdagangan batu akik yang representatif.

"Selama ini, kami berdagang di kaki lima dan lokasinya juga berpencar-pencar dan harapan agar ada satu kawasan perdagangan batu akik di Jambi," kata seorang perajin batu akik, Frans di Jambi, Sabtu.

Apalagi, katanya perdagangan batu akik telah menjadi salah satu sumber ekonomi atau pendapatan bagi masyarakat khususnya di Kota Jambi.

"Kalau hari-hari, saya membuka dagangan di pinggir jalan kawasan kompleks kuburan. Setiap harinya, terutama pada sore hari jalanan terkadang jadi macet karena banyaknya pengunjung yang membeli bahan batu akik," katanya.

Munculnya banyak pedagang, Frans mengatakan juga telah membuka lapangan pekerjaan hingga ke daerah-daerah, misalnya kawasan sumber bahan batu akik itu.

"Tidak hanya itu, dengan adanya perdagangan batu maka kini telah sudah bermunculan usaha jasa pengasah. Itu tentunya sudah membantu pembukaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat," kata Putra, perajin lainnya.

Selama ini, kata dia, para pedagang dan perajin juga dapat kesempatan untuk bisa berkumpul jika adanya pameran batu akik di Jambi.

"Di lokasi pameran, kita bisa mengetahui tentang banyaknya pedagang atau perajin di Jambi. Jadi kita bisa saling berinteraksi di arena pameran," kata Putra menjelaskan.

Para pedagang tidak hanya menggelar baku akik asal Jambi, tapi juga didatangkan dari provinsi lain seperti Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Kalimantan.

Sementara jenis batu yang beredar di Jambi, seperti Lumut Karam, Suklup Papua, Bio Solar Bengkulu, Kecubung Cincau dari Kerinci, Giok Tutung Kerinci, Bacan, Borneo serta Giok Aceh. (Ant)

Pewarta: Azhari

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015