Jambi (ANTARA Jambi) - Seluas 181 hektare lahan sawah di Provinsi Jambi terancam kekeringan jika dalam tiga minggu ke depan di wilayah  tersebut tak kunjung turun hujan.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, Hartono di Jambi, Selasa mengatakan, kekeringan lahan sawah yang bakal terjadi tentu saja mengakibatkan ratusan hektar padi gagal panen pada musim tanam tahun ini.

"Sampai hari ini memang tidak ada persoalan, tapi kalau dalam waktu tiga minggu atau sebulan ke depan tidak ada upaya pengairan dan tidak turun hujan, tentu akan sangat mempengaruhi hasil produksi," katanya.

Menurut dia, lahan pertanian seluas 181 ribu hektare yang ada di Jambi yang terancam gagal panen itu karena kekeringan, sebab Jambi memang memasuki musim kemarau dan tidak diguyur hujan sejak sebulan terakhir. Kerugian diperkirakan sekitar 800 ton padi.

"Lahan seluas 181 hektare di Jambi dengan hasil padi lebih kurang 800 ton itu akan terancam gagal panen," katanya.

Badan Ketahanan Pangan, tambahnya, akan berkoordinasi dengan dinas teknis terkait untuk melakukan pompanisasi dengan melakukan pengedropan pompa air dan peminjaman pompa air ke petani.

Lahan pertanian yang terancam gagal panen karena kekeringan itu diantaranya di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kerinci, Sarolangun dan Merangin.

"Kalau yang sekarang ini puso memang belum ada, tapi kalau tidak ada upaya itu bisa terancam. Diperkirakan lahan-lahan pertanian di beberapa daerah tersebut akan panen dalam waktu 1-2 bulan ke depan," katanya.

"Kalau cuaca terus seperi ini, dan tidak ada upaya dari dinas pemerintah dan kelompok tani, besar kemungkinan terjadi gagal panen. Bupati juga harus turun tangan menyikapi persolan ini," katanya lagi.

Hartono menambahkan, dalam waktu dekat Badan Ketahan Pangan juga bakal melakukan rapat koordinasi untuk mengantisipasi permasalahan ini yang melibatkan kabupaten/kota di Provinsi Jambi. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015