Jambi (ANTARA Jambi) - Objek wisata komplek percandian Muarojambi di Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, akan dikembangkan dengan konsep Destination Management Organization (DMO) sebagai upaya meningkatkan daya saing pariwisata di daerah itu.
"Di Provinsi Jambi sendiri baru kawasan percandian Muarojambi yang ditetapkan pemerintah pusat untuk dikembangkan dengan konsep DMO," kata Kabid Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi, Guntur Meydan di Jambi, Jumat.
Guntur yang juga menjadi fasilitator DMO ini mengatakan, komplek percandian Muarojambi yang merupakan candi terluas di Asia Tenggara (2.612 hektare) itu dikembangkan dengan konsep DMO karena pertumbuhan kujungan wisatawan setiap tahunnya meningkat.
"Kunjungan wisatawan terus meningkat dan itu yang menjadi acuan pemerintah pusat menetapkan Candi Muarojambi harus dikembangkan dengan konsep DMO," katanya.
Selain untuk meningkatkan daya saing pariwisata, konsep DMO juga untuk mensejahterakan masyarakat lokal di sekitar komplek percandian Muarojambi yang juga telah ditetapkan menjadi Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN).
"Konsep DMO ini artinya bagaimana mengelola pariwisata jangka panjang yang melibatkan masyarakat sekitar, komunitas serta pemandu wisata. Sehingga bisa berdampak pada perekonomian masyarakat di sekitar kawasan wisata itu," katanya menjelaskan.
Pengelolaan dengan konsep DMO ini nantinya dalam pengembangnya tahun ini langsung dikawal dan didanai oleh pemerintah pusat melaluI Kementerian Pariwisata.
"Kita membuat kerja lokal dengan melakukan penyuluhan, merangkul masyarakat di kawasan percandian itu dan pihak Kementerian Pariwisata yang akan mengawalnya dengan melibatkan para pakar pariwisata," katanya.
Kedepan, kata Guntur, pihaknya akan berupaya mengajukan sejumlah destinasi wisata unggulan di Kabupaten Kerinci untuk bisa dikembangkan dengan menggunakan konsep DMO.
"Kedepan kita akan mengajukan lagi dan mungkin bisa di Kabupaten Kerinci yang mempunyai sejumlah objek wisata unggulan khususnya wisata alam," katanya menambahkan. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
"Di Provinsi Jambi sendiri baru kawasan percandian Muarojambi yang ditetapkan pemerintah pusat untuk dikembangkan dengan konsep DMO," kata Kabid Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi, Guntur Meydan di Jambi, Jumat.
Guntur yang juga menjadi fasilitator DMO ini mengatakan, komplek percandian Muarojambi yang merupakan candi terluas di Asia Tenggara (2.612 hektare) itu dikembangkan dengan konsep DMO karena pertumbuhan kujungan wisatawan setiap tahunnya meningkat.
"Kunjungan wisatawan terus meningkat dan itu yang menjadi acuan pemerintah pusat menetapkan Candi Muarojambi harus dikembangkan dengan konsep DMO," katanya.
Selain untuk meningkatkan daya saing pariwisata, konsep DMO juga untuk mensejahterakan masyarakat lokal di sekitar komplek percandian Muarojambi yang juga telah ditetapkan menjadi Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN).
"Konsep DMO ini artinya bagaimana mengelola pariwisata jangka panjang yang melibatkan masyarakat sekitar, komunitas serta pemandu wisata. Sehingga bisa berdampak pada perekonomian masyarakat di sekitar kawasan wisata itu," katanya menjelaskan.
Pengelolaan dengan konsep DMO ini nantinya dalam pengembangnya tahun ini langsung dikawal dan didanai oleh pemerintah pusat melaluI Kementerian Pariwisata.
"Kita membuat kerja lokal dengan melakukan penyuluhan, merangkul masyarakat di kawasan percandian itu dan pihak Kementerian Pariwisata yang akan mengawalnya dengan melibatkan para pakar pariwisata," katanya.
Kedepan, kata Guntur, pihaknya akan berupaya mengajukan sejumlah destinasi wisata unggulan di Kabupaten Kerinci untuk bisa dikembangkan dengan menggunakan konsep DMO.
"Kedepan kita akan mengajukan lagi dan mungkin bisa di Kabupaten Kerinci yang mempunyai sejumlah objek wisata unggulan khususnya wisata alam," katanya menambahkan. (Ant)
Editor : Ariyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016