Jambi (ANTARA Jambi) - Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat Seksi I Wilayah Kerinci, Provinsi Jambi, meminta pendaki Gunung Kerinci mewaspadai cuaca buruk dan badai di puncak menyusul peningkatan curah hujan di wilayah tersebut.

"Jalur pendakian masih kami buka seperti biasa, namun sebelum pendaki melakukan pendakian kita selalu mengingatkan untuk waspada," kata Dansatgas TNKS Seksi I wilayah Kerinci, Sephadi dihubungi dari Jambi, Rabu.

Dia menjelaskan, dengan meningkatnya curah hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini juga berpotensi terjadinya badai dan kabut di puncak gunung.

Sebab itu pihaknya selalu memberikan arahan kepada pendaki di pos pendaftaran yaitu di resort 10 Kersik Tuo.

"Sebelum memulai pendakian, kami selalu berikan arahan soal kondisi medan atau jalur dan juga mengecek peralatan dan keamanan pendaki," katanya menjelaskan.

Menurut Sephadi, cuaca di Gunung Kerinci yang merupakan gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia 3.805 meter dari permukaan laut (Mdpl) itu tidak dapat diprediksi.

"Kalau cuaca di atas gunung tidak bisa kita prediksikan, kalau kabut dan badai potensinya ada, tapi kadang kabutnya itu cepat beralih terbawa angin kencang," katanya menjelaskan.

Saat ini, lanjutnya, kondisi pendaki yang akan menapaki Gunung Kerinci yang biasa disebut sebagai "Atap Sumatera" itu relatif normal, dengan alasan itulah pihak TNKS masih membuka jalur pendakian.

"Kondisi di jalur pendakian sudah normal seperti hari biasa, setiap harinya 10-30 orang pendaki yang melakukan pendakian, sedangkan untuk turis asingnya paling-paling dalam satu minggu bisa sampai lima orang," katanya menambahkan. (Ant)

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016