Jakarta (ANTARA Jambi) - Menteri BUMN Rini Soemarno mengisyaratkan bahwa Bank-Bank BUMN siap menjadi pionir dalam menurunkan suku bunga dengan target menjadi satu digit ("single digit") atau di bawah 10 persen pada tahun 2016.

"Bunga perbankan di Indonesia harus bisa bersaing, terutama dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Kita harus menyadarinya dan Bank BUMN harus menjadi pionirnya," kata Rini, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.

Menurut Rini, dalam implementasi MEA sekarang ini yang krusial saat ini bahwa semua negara-negara di ASEAN sudah masuk dalam satu pasar yang sama.

"Otomatis sangat penting bahwa bunga pinjaman kita bisa setara dengan bunga pinjaman di negara-negara di kawasan itu," ujarnya.

Ia menjelaskan, jika tidak bisa menyesuaikan penurunan bunga maka otomatis biaya pinjaman akan lebih tinggi yang memicu penurunan daya saing ekonomi nasional.

Untuk itu tambahnya, Pemerintah berkomitmen bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa bisa secara bertahap harus menurunkan bunga.

Menurut Rini, terdapat dua biaya dalam bunga pinjaman, yakni biaya dana ("cost of fund") yang diperoleh dari deposito, dan tabungan, serta biaya operasional.

"Ini (biaya-biaya) yang harus diperbaiki, lebih efisien, sehingga kita bisa mencapai suku bunga yang rendah," tuturnya.

Untuk itu tambah Rini, Bank BUMN terus menganalisa penurunan bunga sesuai dengan yang ditargetkan menjadi pada level single digit.

"Pada instrumen deposito, dana yang paling besar itu adalah dari BUMN. Otomatis dana-dana dari Pemerintah dan dana keuangan negara yang ditempatkan di perbankan akan diselaraskan dengan BUMN," ucapnya.

Diketahui, Pemerintah mendorong diturunkannya suku bunga perbankan khususnya pada bank "pelat merah" dengan harapan dapat menstimulasi masuknya investasi ke dalam negeri.

Jika Bank-Bank BUMN yang memiliki porsi cukup besar dalam skala perbankan nasional dapat menindaklanjuti program penurunan bunga tersebut, maka diharapkan dapat diikuti oleh industri perbankan swasta nasional lainnya.

Meski begitu, Rini tidak merinci lebih lanjut berapa persis kisaran suku bunga Bank-Bank BUMN, termasuk kapan realisasi penurunannya.

"Yang penting pokoknya, single digit bisa dicapai," tukas Rini.

Pewarta: Royke Sinaga

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016