Jambi (ANTARA Jambi) - Pemerintah Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, memperpanjang status tanggap darurat bencana banjir dan longsor mengingat di daerah itu masih terus terjadi banjir.
Bupati Merangin Al Haris di Merangin, Minggu, mengatakan, status tanggap darurat bencana pertama dikeluarkan akhir Januari hingga akhir Februari 2016. Namun karena masih adanya musibah banjir dan longsor status tanggap darurat diperpanjang lagi hingga akhir Maret.
"Jadi status tanggap darurat bencana itu kita perpanjang dari 28 Februari sampai 28 Maret 2016 karena banjir masih terjadi yang disebabkan curah hujan yang cukup tinggi," kata Haris.
Curah hujan sulit diprediksi dan banjir serta tanah longsor yang terjadi di Merangin berpotensi mengganggu lingkungan, aktivitas ekonomi, sosial dan kesehatan masyarakat.
Haris mengatakan, untuk meminimalisir dampak bencana agar tidak lebih meluas, perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan dan penanganan yang bersifat cepat, tepat dan terpadu.
Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jambi, diprediksi musim hujan di Provinsi Jambi akan terus berlanjut sampai April 2016.
Sebab itu, bupati mengajak semua pihak untuk menyatukan persepsi dalam penanggulangan bencana. Selain itu perlu adanya koordinasi serta penanganan yang efektif.
"Terus terang selama ini komunikasi atas terjadinya bencana masih sangat lemah. Laporan-laporan atas kerugian akibat bencana juga masih sangat lamban. Padahal laporan itu sangat kita perlukan secepatnya guna tindakan lebih lanjut," katanya menambahkan.
Bencana banjir dan longsor di Merangin selama tahun 2016 menyebabkan kerusakan rumah warga, fasilitas sekolah, infrastruktur umum seperti jalan dan jembatan serta merusak satu pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
Bupati Merangin Al Haris di Merangin, Minggu, mengatakan, status tanggap darurat bencana pertama dikeluarkan akhir Januari hingga akhir Februari 2016. Namun karena masih adanya musibah banjir dan longsor status tanggap darurat diperpanjang lagi hingga akhir Maret.
"Jadi status tanggap darurat bencana itu kita perpanjang dari 28 Februari sampai 28 Maret 2016 karena banjir masih terjadi yang disebabkan curah hujan yang cukup tinggi," kata Haris.
Curah hujan sulit diprediksi dan banjir serta tanah longsor yang terjadi di Merangin berpotensi mengganggu lingkungan, aktivitas ekonomi, sosial dan kesehatan masyarakat.
Haris mengatakan, untuk meminimalisir dampak bencana agar tidak lebih meluas, perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan dan penanganan yang bersifat cepat, tepat dan terpadu.
Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jambi, diprediksi musim hujan di Provinsi Jambi akan terus berlanjut sampai April 2016.
Sebab itu, bupati mengajak semua pihak untuk menyatukan persepsi dalam penanggulangan bencana. Selain itu perlu adanya koordinasi serta penanganan yang efektif.
"Terus terang selama ini komunikasi atas terjadinya bencana masih sangat lemah. Laporan-laporan atas kerugian akibat bencana juga masih sangat lamban. Padahal laporan itu sangat kita perlukan secepatnya guna tindakan lebih lanjut," katanya menambahkan.
Bencana banjir dan longsor di Merangin selama tahun 2016 menyebabkan kerusakan rumah warga, fasilitas sekolah, infrastruktur umum seperti jalan dan jembatan serta merusak satu pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016