Jambi (ANTARA Jambi) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Jambi mendorong Kabupaten Muarojambi mampu mengatasi lonjakan jumlah penduduk.

"Kabupaten Muarojambi menghadapi masalah serius di bidang kependudukan. Lonjakan jumlah penduduk hingga 6,20 persen sepanjang tahun 2010 hingga tahun 2013," kata Ketua "Policy Brief' BKKBN Provinsi Jambi, Pantun Bukit, di Jambi, Minggu.

Pantun mengatakan bahwa persoalan kependudukan yang terjadi di kabupaten tersebut didorong oleh faktor lonjakan fenomena kawin pertama usia muda (pernikahan dini).

"Perkawinan usia muda menjadi budaya di masyarakat. Bahkan ada istilah bahasa sindiran yang mengharuskan anak itu menikah dan itu membuat orang tua si gadis malu. Sehingga secara tidak langsung mendorong orang tua untuk menikahkan anak mereka," ujarnya.

Ia mengungkapkan, dari data PLKB dan Kementerian Agama Provinsi Jambi tahun 2015, terdapat dua kecamatan di Muarojambi dengan angka pernikahan tertinggi, yakni Sungai Gelam dan Jambi Luar Kota dengan pasangan usia subur (PUS) di bawah 25 tahun sebanyak 858 pasangan.

Menurut dia, banyak faktor yang mendorong tingginya angka pasangan kawin pertama di Muarojambi, namun kata Pantun yang paling dominan adalah lamanya pendidikan, status ekonomi, dan sosial budaya masyarakat.

Bahkan secara langsung ketiga faktor tersebut menyumbang angka 43,76 persen. Sedangkan secara tidak langsung, faktor lamanya pendidikan, status ekonomi dan sosial budaya menyumbang 27,76 persen terhadap usia kawin pertama.

"Jadi 71,52 persen angka menikah usia kawin pertama di Muarojambi disumbang oleh faktor pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya," katanya menjelaskan.

Pantun merekomendasikan agar Pemerintah Kabupaten Muarojambi menggalakkan program-program pendewasaan usia perkawinan dengan sinergi lintas sektor.

"Khususnya untuk kasus putus sekolah harus benar-benar ditangani. Karena lama pendidikan itu menyumbang pengaruh positif hingga lebih dari 33,91 persen terhadap angka kawin usia pertama," katanya.

Dia juga merekomendasikan agar program-program kependudukan melibatkan tokoh masyarakat, adat, dan tokoh agama. Dan yang terpenting bagaimana pemerintah kabupaten, BKKBN dan pemerintah provinsi Jambi bersama masyarakat menggalakkan kampanye malu menikah muda.

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016