Jambi (ANTARA Jambi) - Bulog divisi regional Jambi menyebutkan bahwa pembelian beras dan gabah dari petani Jambi masih rendah atau baru 7,1 ton dari target yang ditetapkan sebanyak 7.000 ton tahun 2016.

Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divre Jambi, David Susanto mengatakan, masih rendahnya serapan pembelian beras dan gabah itu disebabkan terlambatnya musim tanam dan panen.

"Karena tahun 2015 lalu itu ada elnino, sehingga musim kemarau jadi panjang dan menyebabkan musim tanam terlambat. Biasanya mulai tanam pada bulan Oktober namun harus mundur jadi November. Sehingga musim panen tahun 2016 juga telat," katanya di Jambi, Minggu.

David memperkirakan serapan pembelian beras dan gabah oleh Bulog akan kembali normal saat panen raya yang akan berlangsung dari akhir Maret hingga Mei 2016.

"Saat panen raya petani biasanya akan lebih suka menjual beras dan gabah ke Bulog, karena harga di pasar akan turun. Apalagi di Palembang dan Provinsi tetangga lainnya juga panen raya, maka berlaku sistem ekonomi. Dimana harga di pasar akan turun sementara harga di Bulog tidak berubah," katanya.

Pada musim tanam, Satuan Kerja (Satker) dari Bulog akan mendatangi petani untuk menawarkan jual beli beras dan gabah tersebut. Namun petani tetap dibebaskan apakah akan menjual beras ke Bulog atau menjualnya ke pasaran.

Dijelaskannya, beras yang dibeli Bulog Divre Jambi adalah beras kualitas medium. Yakni beras yang mengandung kadar air 14 persen, butir patah sebanyak 20 persen, menir sebanyak dia persen dan derajat sosoh sebesar 95 persen.

"Penghasil beras terbesar adalah Kabupaten Kerinci, karena irigasi atau pengaturannya teratur. Kalau di daerah lain dua kali panen di Kerinci bisa tiga kali panen dalam setahun," ujarnya.

Bulog membeli beras kualitas medium dari petani kata David dengan harga Rp7.300 per kilogram. Harga pembelian ini seragam di seluruh Indonesia yang ditetapkan oleh Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang tertuang dalam Inpres No 5 tahun 2015.

David menambahkan, target pembelian beras dan gabah petani yang ditetapkan tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016