Jambi (ANTARA Jambi) - Ratusan warga Jambi menggelar shalat saat terjadinya puncak gerhana matahari di Masjid Agug Al-Falah atau masjid "seribu tiang" di kota itu, Rabu.

Laki-laki dan perempuan mulai berdatangan ke masjid provinsi itu sejak pukul 06.30 WIB atau sekitar 30 menit sebelum puncak gerhana matahari itu terjadi. Shalat sunah gerhana matahari di Kota Jambi dilaksanakan pukul 7.20 WIB.

Sementara sebelum dimulainya shalat gerhana matahari itu, takmir masjid memberikan arahan tentang niat dan tata cara pelaksanaan shalat gerhana melalui alat pengeras suara rumah ibadah umat muslim tersebut.

Usai melaksanakan shalat gerhana, Ustadz Abdul lhatif dalam ceramahnya mengatakan peristiwa alam berupa gerhana matahari ini sungguh sangat menakjubkan dan menunjukkan kekuasaan Yang Maha Kuasa karena matahari bisa sejajar dengan bulan.

"Peristiwa ini jarang terjadi, sehingga menimbulkan keadaan yang gelap. Meskipun berlangsung hanya sebentar, tapi kita patut bersyukur karena kita masih diberi kesempatan melihat peristiwa ini sungguh menakjubkan," kata khatib.

Khatib mengajak jamaah di masjid kebanggaan warga Kota Jambi ini untuk senantiasa bersyukur dan tidak boleh menyombongkan diri.

Salah seorang  jamaah, Apis  mengatakan, dirinya bersama keluarga ikut melaksanakan shalat sunah gerhana matahari itu sebagai bentuk syukur karena masih diberi kesempatan melihat fenomena langka tersebut.

"Bersyukur sangat, karena ini merupakan keagungan Yang Maha Kuasa," kata Apis yang mengaku seumur hidupnya belum pernah melihat fenomena seperti ini.

Sementara di masjid-masjid lainnya juga menggelar shalat sunnah gerhana matahari yang diikuti ratusan warga muslim di masing-masing masjid yang berdekatan dengan tempat tinggalnya.

Fenomena gerhana matahari di Kota Jambi mulai terjadi sekitar pukul 07.20 WIB. Sedangkan puncak gerhana terjadi sekitar pukul 07.25 WIB dan kemudian gerhana berakhir sekitar pukul 08.30 WIB.

Fenomena gerhana matahari di Jambi terhalang mendung sehingga sebagian masyarakat di kota tersebut tidak bisa melihatnya secara  sempurna.

"Cuaca tidak menguntungkan, tapi Alhamdulillah masih bisa lihat meskipun tertutup awan," kata seorang warga Jambi, Ali (24 tahun). (Ant)

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016