Jambi (ANTARA Jambi) - Gubernur Jambi Zumi Zola mengecek langsung lokasi pembangunan jalan evakuasi untuk warga yang berada di kaki Gunung Kerinci jika sewaktu-waktu gunung tersebut meletus.
"Jalan evakuasi sangat diperlukan oleh masyarakat Kerinci guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan apabila Gunung Kerinci meletus, ini sangat diperlukan untuk masyarakat menuju tempat perlindungan tercepat," katanya di Kerinci, Kamis.
Jalan evakusi itu yakni di Desa Pauh Tinggi, Kecamatan Gunung Tujuh, dan melewati Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) sepanjang 15 kilometer.
"Ini kita sudah ada persetujuan tapi masih menunggu izin resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Nanti akan turun tim pemantau dari kementerian setelah turun izin," katanya.
"Setelah ada izin kita bersama Pemerintah Kabupaten Kerinci berkerja sama agar pembangunan jalan evakuasi ini cepat terrealisasi. Jalan evakuasi telah dianggarkan dengan dana APBD sebesar Rp50 miliar, dan untuk pembebasan lahan tinggal menunggu izin dari Kementerian lagi," katanya lagi.
Usai meninjau jalan evakuasi di Desa Pauh Tinggi, Zola didampingi Bupati Kerinci Adirozal juga meninjau jalan evakuasi lainnya di Desa Batu Hampar, Kecamatan Kayu Aro.
Jalan evakuasi di lokasi ini menghubungkan antara desa Batu Hampar dengan desa Sungai Betung Mudik, Kecamatan Gunung Kerinci sepanjang 30 kilometer.
Gunung api tertinggi di Indonesia itu saat ini berstatus waspada level II karena mulai aktif menyemburkan asap hitam dan abu dengan ketinggian 300-900 meter, masyarakat pun dilarang mendekati gunung dalam radius tiga kilometer dari bibir kawah.
Gunung Kerinci di Provinsi Jambi itu berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 kilometer sebelah selatan Padang.
Gunung dengan ketinggian mencapai 3.805 (MDPL) ini dikelilingi hutan lebat TNKS yang merupakan habitat harimau sumatera dan badak sumatera. Gunung ini tercacat tidak pernah meletus namun pernah terjadi erupsi pada tahun 2009 lalu.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
"Jalan evakuasi sangat diperlukan oleh masyarakat Kerinci guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan apabila Gunung Kerinci meletus, ini sangat diperlukan untuk masyarakat menuju tempat perlindungan tercepat," katanya di Kerinci, Kamis.
Jalan evakusi itu yakni di Desa Pauh Tinggi, Kecamatan Gunung Tujuh, dan melewati Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) sepanjang 15 kilometer.
"Ini kita sudah ada persetujuan tapi masih menunggu izin resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Nanti akan turun tim pemantau dari kementerian setelah turun izin," katanya.
"Setelah ada izin kita bersama Pemerintah Kabupaten Kerinci berkerja sama agar pembangunan jalan evakuasi ini cepat terrealisasi. Jalan evakuasi telah dianggarkan dengan dana APBD sebesar Rp50 miliar, dan untuk pembebasan lahan tinggal menunggu izin dari Kementerian lagi," katanya lagi.
Usai meninjau jalan evakuasi di Desa Pauh Tinggi, Zola didampingi Bupati Kerinci Adirozal juga meninjau jalan evakuasi lainnya di Desa Batu Hampar, Kecamatan Kayu Aro.
Jalan evakuasi di lokasi ini menghubungkan antara desa Batu Hampar dengan desa Sungai Betung Mudik, Kecamatan Gunung Kerinci sepanjang 30 kilometer.
Gunung api tertinggi di Indonesia itu saat ini berstatus waspada level II karena mulai aktif menyemburkan asap hitam dan abu dengan ketinggian 300-900 meter, masyarakat pun dilarang mendekati gunung dalam radius tiga kilometer dari bibir kawah.
Gunung Kerinci di Provinsi Jambi itu berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 kilometer sebelah selatan Padang.
Gunung dengan ketinggian mencapai 3.805 (MDPL) ini dikelilingi hutan lebat TNKS yang merupakan habitat harimau sumatera dan badak sumatera. Gunung ini tercacat tidak pernah meletus namun pernah terjadi erupsi pada tahun 2009 lalu.(Ant)
Editor : Azhari
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016