Jambi (ANTARA Jambi) - Perum Bulog Divisi Regional Jambi menyebutkan realisasi pembelian beras dan gabah dari petani setempat mencapai 87,42 persen dari target pembelian 2016.

Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divre Jambi, David Susanto di Jambi, Selasa, mengatakan target pembelian beras petani lokal Jambi oleh Bulog tahun ini sebanyak 7.000 ton dan sudah terserap sebanyak 6,118 ton.

"Kami punya lima Sub Divre untuk penyerapan beras petani lokal yakni Sub Divre Jambi, Kualatungkal, Muarobungo, Kerinci dan Sarko," kata David.

Dijelaskannya, untuk pembelian beras dari petani di tiga Sub Divre yakni Jambi, Muarobungo dan Sarko sudah over target, hanya tinggal dua Sub Divre yang belum terealisasi 100 persen.

"Sub Divre Jambi terealisasi sebanyak 139,90 persen, Muarobungo 112,88 persen dan Sarko 164,20 persen. Sedangkan Sub Divre Kualatungkal baru terserap 34,71 persen dan Kerinci 52,46 persen dari target sub," katanya menjelaskan.

David menyakini target pembelian beras lokal oleh Bulog akan over target mengingat realisasi target baru akan berakhir pada Desember 2016.

David mengatakan beras yang dibeli Bulog Divre Jambi adalah beras kualitas medium. Yakni beras yang mengandung kadar air 14 persen, butir patah sebanyak 20 persen, menir sebanyak dua persen dan derajat sosoh sebesar 95 persen.

Penghasil beras terbesar adalah Kabupaten Kerinci, karena irigasi atau pengaturannya teratur. Kalau di daerah lain dua kali panen di Kerinci bisa tiga kali panen dalam setahun," ujarnya.

Bulog membeli beras kualitas medium dari petani kata David dengan harga Rp7.300 per kilogram. Harga pembelian ini seragam di seluruh Indonesia yang ditetapkan oleh Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang tertuang dalam Inpres No 5 tahun 2015.

David menambahkan, target pembelian beras dan gabah petani yang ditetapkan tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada 2015 pembelian beras lokal hanya ditargetkan sebanyak 5.000 ton. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016