Jambi (ANTARA Jambi) - Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPPP) Jambi menyatakan bahwa masyarakat di daerah itu antusias mengikuti program pengampunan pajak atau tax amnesty yang mulai digulirkan  Juli 2016.

"Antusias masyarakat dan wajib pajak yang datang di layanan 'help desk' KPPP Jambi untuk menanyakan program tax amnesty cukup tinggi, bisa dilihat sendiri di tempat layanan yang kami sediakan," kata Kasi Pelayanan Pajak pada KPPP Jambi Hidra Simon di Jambi, Selasa.

Tingginya anstusias masyarakat yang ingin tahu terhadap program amnesti pajak tersebut hasil dari sosialisasi yang selama ini gencar dilakukan guna mensukseskan program tersebut.

Untuk mengantisipasi membludaknya masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh tentang amnesti pajak tersebut, pihak KPPP Jambi tetap membuka pelayanan khusus amnesti pajak pada hari libur akhir pekan yakni Sabtu-Minggu.

Kebijakan tersebut berlaku sejak 14 Agustus 2016 berlaku di seluruh Kantor Pelayanan Pajak. Layanan amnesti pajak tersebut diberikan selama tujuh hari dalam seminggu dengan rincian Seni-Jumat pukul 08.00-16.00 WIB setempat, Sabtu pukul 09.00-14.00 dan Minggu pukul 09.00-12.00 WIB.

"Pada hari libur ini petugas kita tetap standby dan prediksi kita banyak para wajib pajak yang akan memanfaatkan amnesti pajak periode pertama ini karena tarifnya paling murah, dan sejak itu digulirkan yang mengambil formulir juga banyak," katanya menjelaskan.

Dengan penambahan waktu layanan tersebut diharapkan bisa membuat masyarakat wajib pajak lebih leluasa memanfaatkan waktu pelaksanaan program amnesti pajak.

"Jadi masyarakat ataupun pengusaha yang selama ini sibuk bekerja, bisa memanfaatkan waktu dihari libur itu untuk memanfaatkan program amnesti pajak ini," kata dia.

Simon menjelaskan, berdasarkan dari data dashboard dan monitoring amnesti pajak secara nasional per hari ini (selasa) pukul 10.00 WIB, tepantau pada sistem uang tebusan yang sudah masuk senilai Rp954 miliar dengan nilai pengungkapan harta sebesar Rp47,3 triliun.

"Pada sistem 'dashboard' itu angkanya akan bergerak terus dan bisa dipantau oleh siapa saja. Sementara kalau untuk di Jambi sendiri saya tidak bisa menyebutkan, karena saya tidak mempunyai kewenangan dan kapasitas untuk menyampaikan itu," katanya.


Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016