Jambi (ANTARA Jambi) - Bupati Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, Safrial, minta Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mendukung penuh pasokan listrik ke daerahnya agar permasalahan listrik di wilayahnya bisa teratasi.

"Jika kita ingin maju listrik harus terpenuhi, karena energi listrik bukan lagi kebutuhan yang mewah, tetapi merupakan kebutuhan dasar manusia modern," katanya dalam sebuah pertemuan dengan pimpinan PLN di Jakarta, belum lama ini.

Bupati mengatakan pertemuannya dengan pimpinan PLN di kantor pusat di Jakarta untuk membahas percepatan pembangunan dan pengoperasian PLTG 3 di Kabupaten Tanjab Barat.

Dalam pertemuan itu, dirinya menjelaskan permasalahan listrik di Tanjab Barat dan upaya yang telah dilakukan oleh Pemkab untuk mengatasi permasalahan listrik di Tanjab Barat termasuk upaya pembangunan PLTG 3.

"Pelayanan listrik yang buruk akan berdampak pada pertumbuhan usaha di Tanjung Jabung Barat. Hal ini juga akan berpengaruh pada lambatnya peningkatan pertumbuhan ekonomi. Sehingga berbagai langkah dan upaya harus dilakukan untuk mengatasi krisis listrik Tanjung Jabung Barat," kata Safrial.

Dijelaskannya, BUMD Jabung Barat Sakti telah bekerjasama dengan PT CNG membentuk Perusahaan JVCo dan PT Gemilang Jabung Energi (GJE) sebagai penerima alokasi gas bumi dari Petrochina.

Sebab itu, Bupati meminta kepada pihak PLN sebagai pengelola usaha kelistrikan untuk memberikan dukungan sepenuhnya untuk pasokan listrik.

Bupati juga minta hal ini benar-benar menjadi perhatian PLN dan PLN benar-benar komit untuk membantu permasalahan listrik di wilayahnya.

"Pihak PLN juga menyampaikan bahwa hasil pertemuan kemarin akan ditindaklanjuti secepatnya, dan memastikan bahwa tambahan daya listrik di Tanjung Jabung Barat segera teralisasi," kata Safrial.

Sementara itu, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Tanjung Jabung Barat Yon Heri, mengatakan bahwa tindaklanjut pertemuan PLN pusat dengan bupati akan dilakukan segera melalui langkah-langkah teknis operasional.

"Pertama PT GJE akan membahas PJBG dengan PT TJP untuk suplai gas paling lambat Minggu ke-4 bulan Agustus 2016 dan akan dimediasi oleh PLN. Kedua PT GJE akan membangun pipa 3 kilometer kepembangkit PT TJP yang akan dimasukan dalam perhitungan 'toll fee'. Dan ketiga pembahasan amandemen PPA akan diselesaikan paling lambat pada minggu ke-2 bulan September 2016," kata Yon menjelaskan.


Pewarta: Kenneta

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016