Jambi (ANTARA Jambi) - Pihak pengelola Bandara Sultan Thaha Jambi, Rabu, melakukan simulasi penanganan kecelakaan pesawat untuk menguji kesiapan petugas dan alat kelengkapan dalam menghadapi kecelakaan penerbangan di Bandara itu.

Simulasi pengendalian keadaan darurat (PKD) 2016 yang dilakukan PT Angkasa Pura II (Persero), di Bandara Sultan Thaha lama itu melibatkan para pihak terkait diantaranya awak bandara, TNI/Polri, dan stakholder lainnya.

"Kegiatan simulasi tersebut untuk memantapkan koordinasi yang bertujuan untuk mewujudkan keselamatan dan keamanan penerbangan dan sekaligus wujud tanggung jawab pengelola bandara," kata General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi Achmad Syahir di lokasi.

Sesuai dengan regulasi, pihak pengelola bandara wajib melakukan simulasi penanganan kecelakaan penerbangan yang dilakukan setiap dua tahun sekali. Masa kritis atau rawan terjadinya kecelakaan penerbagan kata Achmad saat pesawat melakukan take off dan landing.

Sehingga pada skenario simulasi dengan sandi Siginjai tersebut diceritakan sebuah replika pesawat Walet Air 003 tujuan Jakarta-Jambi yang membawa sekitar 100 penumpang dan kru pesawat pada pukul 09.30 WIB mengalami kecelakaan.

Skenario detik-detik terjadi kecelakaan pesawat tersebut mengalami crash landing dan akhirnya pesawat melakukan pendaratan tidak sempurna di Bandara Sultan Thaha Jambi, yang sebagian tubuh pesawat terbakar.

Kemudian saat terjadinya kecelakaan, tidak menunggu lama dengan cepat langsung ditangani oleh Unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) dan Unit AVSEC (Aviation Security).

Kecelakaan pesawat dalam simulasi ini diceritakan dengan korban jiwa sebanyak 60 orang meninggal dunia, 10 orang luka berat dan 30 orang luka ringan.

"Hasil simulasi ini nantinya akan dievaluasi apakah sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) supaya ke depan terkoordinasi dalam setiap penananganan kecelakaan," katanya Achmad menjelaskan.

Sementara itu Gubernur Jambi Zumi Zola yang secara langsung menyaksikan simulasi tersebut mengapresiasi petugas yang telah sigap dalam upaya penyelamatan penumpang pesawat.

"Tadi saya melihat petugas dengan cepat mengevakuasi korban, dan juga alat-alat penyelamatan juga memadai," kata Zola.

Dengan simulasi penanganan kecelakaan pesawat tersebut dapat menunjukan kordinasi yang mantap dan kesigapan petugas dalam melakukan evakuasi penumpang.

"Sehingga masyarakat yang menggunakan jasa penerbangan semakin merasa aman dan nyaman," kata Zola menambahkan.(Ant)


Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016