Jambi (Antara Jambi)- Sekitar puluhan anak muda di Kota Jambi menggelar panggung budaya untuk memperingati hari tani nasional (HTN) di bundaran kantor gubernur Jambi, Sabtu.

Dalam aksi hari tani nasional tersebut, mereka berekspresi dan berkreasi menyampaikan kepada pemerintah untuk menghentikan monopoli tanah dan segera melaksanakan reforma agraria yang berkeadilan terhadap kaum tani.

"Ajang mengekspresikan ini adalah bentuk solidaritas kami terhadap kondisi kaum tani di tengah tidak adanya keberpihakan negara kepada hak kaum tani atas tanah," kata kordinator panggung budaya Pauzan.

Panggung budaya yang bertema "Tanah untuk rakyat" yang digelar tersebut, juga bertujuan untuk menyampaikan hak-hak kaum tani atas tanah sebagai dasar untuk kesejahteraan masyarakat di pedesaan.

Pada tanggal 24 September 1960, Presiden Soekarno menerbitkan Undang-Undang Agraria, yang bertujuan untuk menghapus hukum agrarian colonial, mengusung semangat tanah untuk rakyat.

Namun faktanya semangat UUA itu kata Pauzan, saat ini hilang digilas oleh semangat ekonomi pemerintahan Orde Baru yang membuka dengan luas investasi pengelolaan sumber daya alam di Indonesia yang berbasis pada monopoli penguasaan tanah secara luas.

"Secara khusus di Jambi, selain ketimpangan penguasaan tanah, kaum tani dihadapkan dengan penderitaan akibat tidak ada kepastian harga komoditas kelapa sawit dan karet sepanjang waktu," katanya.

Aksi solidaritas terhadap kaum tani tersebut juga dikemas dengan menampilkan berbagai kreatifitas seni diantaranya teatrikal, musikalisasi puisi, akustik, testomoni korban penggusuran dan korban asap, stand-up comedy, pameran foto, drama.

"Kami tidak hanya ingin publik tahu tentang peringatan hari tani, tapi mengenal latar historis dan makna perjuangan hak kaum tani yang telah berjuang untuk pangan," kata Anggota Forum Musisi Jambi, Coco de Jonhar yang juga menjadi penyelenggara aksi tersebut.

 

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016