Jambi (ANTARA Jambi) - Gardu Induk tegangan 150 kilo volt (KV) di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi dioperasikan untuk mendistribusikan energi listrik kepada masyarakat di daerah itu.

"Dengan beroperasinya gardu induk ini akan membuat sistem kelistrikan di daerah sekitar Tanjung Jabung Timur bertambah baik," kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Wilayah Sumbagsel Dadi Maurihno si Muarasabak, Rabu.

Disela-sela peresmian gardu induk tersebut,  ia menjelaskan jika pelayanan energi listrik membaik maka bisa menumbuhkan iklim investasi yang baik pula.

Pengerjaan Gardu induk dan SUTT dengan panjang jalur transmisi sepanjang 38 kilometer atau sebanyak 113 tower SUTT tersebut didanai APBN dan anggaran PLN dengan nilai total mencapai Rp160 miliar.

Pembangunan gardu induk dan jaringan SUTT tersebut kata Dadi, memakan waktu yang cukup lama atau dimulai sejak 2011

"Dalam pelaksanaannya kami mengalami berbagai kendala, salah satunya soal  pendanaan dari APBN yang sejak akhir tahun 2013 itu berhenti, dan kemudian kami melanjutkan melalui anggaran PLN," katanya.

Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN (Persero) Amir Rosidin mengatakan, energi listrik dari gardu induk itu disalurkan kepada pelanggan yang terdiri dari rumah tangga dan kalangan industri lainnya.

Selain mendistribusikan listrik di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, juga gardu induk tersebut akan mendistribusian listrik ke daerah terdekat yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

"Energi listrik dari sini disaluran ke Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat, nanti kita tarik jaringan lagi sepanjang 100 kilometer. Ini menjadi suatu keyakinan kita semua untuk menyelesaikan masalah kelistrikan di Provinsi Jambi,"  kata Amir.

PLN kata dia menargetkan, akan menyelesaikan pembangunan gardu induk dan jaringan transimisi SUTT dari Kabupaten Merangin-Sungaipenuh yang juga nantinya akan meningkatan rasio elektrifikasi di wilayah itu.

"Menjadi tanggung jawab PLN untuk menyelesaikan masalah kelistrikan, namun juga harus ada bantuan dan dukungan dari pemerintah daerah dan pihak terkait setempat khususnya membantu dalam pembebasan lahan masyarakat," katanya menambahkan.

Sementara itu, Gubernur Jambi Zumi Zola mengatakan, energi listrik telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat dalam menunjang perekonomian dan meningkatkan iklim investasi.

"Rasio elektrifikasi di Jambi sudah mencapai 80 persen, dan masih ada 20 persen lagi yang harus kita kejar untuk ditingkatkan, sehingga kalau sudah 100 persen semua masyarakat di pedesaan sudah menikmati jaringan listrik," kata Zola.

Dalam mengatasi  kelistrikan di Jambi, Zola mengatakan bahwa pihaknya telah beberapa kali menyampaikan kondisi tersebut kepada pemerintah pusat. Dan Provinsi Jambi telah masuk dalam rencana usaha penyediaan listrik (RUPTL) sebesar 1.800 MW.

"Dari program pemerintah pusat sebesar 35 ribu MW, Jambi mendapat rencana 1.800 MW, dan untuk menerjemahkan program dan pelaksananya nanti seperti apa, kami terus berkordinasi dengan pusat," kata Zola menjelaskan.

Selain itu Zola menyebut pihaknya akan membantu dan mendukung penuh  pemerintah pusat dalam penyelesaian masalah kelistrikan di daerahnya.

"Apapun yang dibutuhkan kami mendukung sepenuhnya, kami juga sudah membentuk Satgas percepatan pembangunan listrik, PLN nanti dapat menyelesaikan segera agar bisa lebih memberikan pelayanan kelistrikan bagi masyarakat," katanya menambahkan.(Ant)


Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016