Yogyakarta (ANTARA Jambi) - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati,
mengatakan, pembentukan perusahaan induk dengan menggabungkan BUMN
diharapkan menjadi solusi badan usaha itu mampu memenangi persaingan
global.
"Diharapkan menjadikan BUMN bekerja lebih efisien dan memperkuat daya saingnya dalam kompetisi global," kata Sri Mulyani, di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, dengan pembentukan gabungan BUMN maka perusahaan-perusahaan negara dapat bersaing secara lebih kompetitif dalam menghadapi pasar global. Selain itu, pembentukan gabungan juga akan meningkatkan nilai perusahaan dalam memperkuat struktur permodalan, peningkatan aset, serta efisiensi usaha.
"Sehingga mendorong BUMN menjadi pemain sesungguhnya di dunia dalam era pasar bebas," katanya.
Menurut dia, kondisi BUMN yang saat ini bisnisnya terpisah-pisah membuat struktur permodalan BUMN menjadi tidak kompetitif. Akibatnya, kegiatan pembangunan BUMN sangat bergantung dari suntikan modal dari pemerintah melalui APBN.
Oleh sebab itu, sinergi BUMN solusi menjawab tantangan permodalan tersebut. Dengan sinergi BUMN dapat dikelola secara lebih profesional dan mandiri dalam mengelola keuangan perusahaannya.
Meski demikian, ia mengatakan pembentukan penggabungan bukan sekadar menyatukan neraca keuangan, akan tetapi yang paling sulit adalah menggabungkan aktivitas bisnis yang berbeda , baik dalam tata kelola perusahaan, sosial ekonomi, maupun dukungan politik.
"Perusahaan yang diakuisisi akan tetap menjadi diri sendiri namun akan dikelola dalam satu bentuk holding," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
"Diharapkan menjadikan BUMN bekerja lebih efisien dan memperkuat daya saingnya dalam kompetisi global," kata Sri Mulyani, di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, dengan pembentukan gabungan BUMN maka perusahaan-perusahaan negara dapat bersaing secara lebih kompetitif dalam menghadapi pasar global. Selain itu, pembentukan gabungan juga akan meningkatkan nilai perusahaan dalam memperkuat struktur permodalan, peningkatan aset, serta efisiensi usaha.
"Sehingga mendorong BUMN menjadi pemain sesungguhnya di dunia dalam era pasar bebas," katanya.
Menurut dia, kondisi BUMN yang saat ini bisnisnya terpisah-pisah membuat struktur permodalan BUMN menjadi tidak kompetitif. Akibatnya, kegiatan pembangunan BUMN sangat bergantung dari suntikan modal dari pemerintah melalui APBN.
Oleh sebab itu, sinergi BUMN solusi menjawab tantangan permodalan tersebut. Dengan sinergi BUMN dapat dikelola secara lebih profesional dan mandiri dalam mengelola keuangan perusahaannya.
Meski demikian, ia mengatakan pembentukan penggabungan bukan sekadar menyatukan neraca keuangan, akan tetapi yang paling sulit adalah menggabungkan aktivitas bisnis yang berbeda , baik dalam tata kelola perusahaan, sosial ekonomi, maupun dukungan politik.
"Perusahaan yang diakuisisi akan tetap menjadi diri sendiri namun akan dikelola dalam satu bentuk holding," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016