Jambi (ANTARA Jambi) - Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Jambi PT Jambi Indoguna Internasional batal mengelola sumur minyak tua di daerah itu karena dinilai tidak menguntungkan.

General Manager PT JII Saptady Raharja di Jambi, Kamis, mengatakan sebelumnya telah menganalisa untuk melihat potensi keuntungan yang didapat dalam mengelola sumur minyak tua milik PT Pertamina tersebut.

"Setahun lebih kami melihat potensi itu, akhirnya setelah kami analisa ternyata tidak fleksibel. Daripada rugi menghabiskan waktu dan biaya lebih baik kami mengurungkan niat itu," katanya.

Sebelumnya PT JII menyatakan minatnya mengelola kembali sumur minyak tua tersebut, karena dari sisi regulasi BUMD bisa mengambil peran untuk memproduksi kembali sumur minyak tua.

Namun setelah dianalisa dan dari sisi regulasi untuk optimalisasi sumur minyak tua tersebut pihak, pengelolanya hanya mendapat keuntungan dari jasa angkut. Sementara minyaknya masih milik Pertamina sehingga ia menilai hal tersebut kurang menguntungkan.

"Kalau kita produksi lagi kita cuma dapat upah angkut saja, sementara problemnya sumur minyak tua di Jambi itu jika dilihat dari titik kordinatnya jauh-jauh, tentu ini tidak menguntungkan," katanya menjelaskan.

Selain itu kondisi sumur minyak tua di sejumlah daerah di Jambi kondisinya dalam-dalam sehingga diperlukan memakai teknologi yang mahal untuk memproduksi kembali.

"Nanti dikhawatirkan justru tidak sebanding dengan biaya teknologi yang harus digunakan," kata dia.

Sebelumnya Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi mencatat sebanyak 196 sumur minyak tua milik Pertamina di daerah itu terlantar karena tidak ada yang mengelolanya.

Dari 196 sumur minyak tua tersebut diantaranya berada di 5 blok yakni Blok Tempino, Blok Kenali Asam Atas, Blok Bajubang, Blok Bungku dan Blok Sungai Gelam. Dari total 196 sumur minyak tua itu diperkirakan hanya mampu berproduksi sekitar lima barel/hari.

Kategori sumur minyak tua di Jambi adalah sumur yang dibuat sebelum 1970 dan tidak dimanfaatkan oleh pemiliknya.

"Kandungannya dari sumur-sumur itu paling banyak lima barel/hari, dan untuk memperbaiki sumur tua itu diperkirakan membutuhkan anggaran Rp1,2 miliar," kata Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi, Gamal Husein.


Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016