Kualatungkal (ANTARA Jambi)  - Kenaikan harga cabe di beberapa daerah di Pulau Jawa berimbas ke  Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang dalam kurun waktu dua hari terakhir melonjak tanjam hingga menembus harga Rp80 ribu per kilogram.

Kenaikan harga komoditas  itu cukup terasa oleh masyarakat. Seperti yang dikatakan Wanto (45) penarik becak, pendapatan sehari-hari dari menarik becak yang tidak seberapa membuat beban dirinya kian berat.

"Narik becak berapalah mas dapatnya. Mana harga cabe naik lagi," kata Wanto di Kualatungkal, Kamis. 

Naiknya harga cabe yang sangat dirasakan, membuat dirinya  terpaksa membeli cabe kering.

"Mau tidak mau,  setidaknya bisa buat sambal juga," katanya.

Hal senada juga dikatakan Fika (32) kenaikan harga cabe rawit ini membuatnya dirinya harus lebih berhemat.

"Ya suami kalau di masakin suka nya pakai rawit, biasanya beli sekilo, ya bila  harganya pedas gini saya beli cuma setengah kilo," kata ibu satu orang anak ini.

Kenaikkan harga cabe ini dibenarkan Yanti (35) salah seorang pedagang cabe di Pasar Tanggo Rajo Ilir Kuala Tungkal. Ia mengatakan kenaikan harga cabe sudah terjadi sejak dua hari yang lalu.

"Mahal betul cabe rawit hari ini, Rp80 ribu per kilogram, sudah dua hari ini naik. Kalau pekan sebelumnya cuma Rp60 ribu sampai Rp65 ribu," tuturnya.

Dirinya menduga naiknya harga cabe yang mencapai Rp80 ribu perkilogram ini,  akibat curah hujan tinggi menyebabkan banjir. Sehingga  petani banyak yang gagal panen.

"Mungkin karena banjir," kata pedagang cabai pasar Tanggo rajo ini.

Pewarta: Kenneta

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017